Pergerakan Masyarakat 123,8 Juta Orang
Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) dalam surveinya menyebutkan potensi pergerakan masyarakat selama masa Lebaran 2023 atau Idul Fitri 1444 H mencapai 123,8 juta orang. Jumlah ini melonjak dibanding prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran 2022 sebesar 85,5 juta orang.
Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat pada masa mudik Lebaran 2023, antara lain tidak adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memasuki masa pra-endemi atau mendekati normal pasca-pandemi Covid-19, perekonomian yang makin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022.
Berdasarkan hasil survei, asal pergerakan masyarakat diprediksi didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5 persen atau 77,3 juta orang.
Adapun lima daerah asal pemudik terbanyak yaitu, Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6 persen (4,4 juta orang).
Sementara lima daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi, yaitu Jawa Tengah 26,45 persen (32,75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87 persen (24,6 juta orang), Jawa Barat 16,73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78 persen (5,9 juta orang).
Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi angkutan darat, yaitu mobil pribadi 22,07 persen (27,32 juta orang), sepeda motor 20,3 persen (25,13 juta orang), bus 18,39 persen (22,77 juta orang), kereta api antarkota 11,69 persen (14,47 juta orang), dan mobil sewa 7,7 persen (9,53 juta orang).
Pilihan Editor: Pedagang Keluhkan Harga Cabai Rawit dan Bawang Merah Melonjak, Wamendag: Kita Lihat Terus Perkembangannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini