Rahadian mengungkapkan Stasiun KCJB dan Stasiun LRT terhubung melalui skybridge yang nyaman dengan penyejuk ruangan dan dilengkapi deretan gerai ritel untuk melengkapi kebutuhan penumpang.
"Integrasi dengan LRT Jabodebek tersebut memudahkan penumpang KCJB untuk melanjutkan perjalanan last mile-nya menuju Bekasi atau pun menyusuri CBD Kuningan Rasuna Said hingga ke Dukuh Atas Sudirman," katanya.
Menurut Rahadian, tidak saja integrasi dan kenyamanan fisik, namun juga jadwal KCJB yang hingga 20 menit sekali akan dipadukan dengan jadwal LRT Jabodebek yang akan hadir tiap 6 menit sekali.
Penjadwalan yang baik antar kedua moda tersebut menjanjikan time management yang reliable dan predictable sebagai ciri khas mobilitas kaum urban modern.
Selain itu, lanjut Rahadian, Stasiun Halim nantinya juga akan terkoneksi dengan BRT TransJakarta dan bus shuttle regular menuju Bandara Halim Perdanakusuma maupun Bandara Soekarno-Hatta. Hadirnya BRT, non-BRT dan shuttle di Stasiun Halim menambah alternatif moda transit ke berbagai titik yang belum dilayani LRT Jabodebek.
Kendaraan umum maupun pribadi juga nantinya akan masuk ke Stasiun Halim melalui perpanjangan Jalan DI Panjaitan yang sebelumnya merupakan jalan buntu.
Akses jalan lainnya nantinya juga akan tersedia pada pintu keluar tol KM 1+850 Tol Jakarta-Cikampek. Pembangunan pintu keluar tol tersebut saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dan Jasa Marga.
Selanjutnya:KCIC bersama seluruh stakeholders akan terus berinovasi....