TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bahan pangan, termasuk daging sapi, menjelang puasa mengalami kenaikan harga. Yunus, 48 tahun, bercerita harga daging melonjak sebesar Rp 20 ribu per kilogram sejak sehari menjelang bulan puasa. Pedagang daging di Pasar Ceger, Tangerang Selatan, ini berujar harga daging naik dari sebelumnya Rp 130.000 per kilogram menjadi Rp150.000 per kilogram.
"Tadinya kan harganya biasa standar, sekarang melonjak semua, tulang, tetelan. Naik paling tinggi daging sapi ini," tutur Yunus saat ditemui di kiosnya pada Jumat, 24 Maret 2023.
Ia berujar kenaikan harga ini buka disebabkan stok daging yang berkurang, melainkan tambahan potongan dari produsen dan distributor. Menurutnya, kenaikan harga daging selama Ramadan biasa terjadi.
Yunus memperkirakan harga daging akan terus melonjak hingga Lebaran mendatang. Pasalnya, kata Yunus, peminat daging sapi biasanya terus meningkat selama Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Yunus mengungkapkan sebetulnya ada opsi daging murah, yakni daging impor. Ia berujar daging sapi impor yang tersedia sekarang berasal dari Australia. Ada juga daging kerbau impor dari India. Keduanya dibanderol Rp 130.000 per kilogram.
Pemesanan daging impor juga dinilai tidak sulit lantaran stoknya banyak tersedia. Daging impor tersebut dijual dalam bentuk daging beku dan dapat dikirim langsung dari gudangnya.
Namun, Yunus memilih menjual daging sapi lokal karena lebih diminati konsumen rumah tangga. Sebab menurut dia, peminat daging pada bulan puasa ini mayoritas berasal dari konsumen rumah tangga. Sedangkan peminat daging impor lebih banyak berasal dari penjual bakso, warung soto, dan penjual makanan berbahan daging lainnya.
Selanjutnya: Bulog mendapatkan penugasan untuk mengimpor daging kerbau