TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Super Air Jet rute Denpasar (DPS) menuju Jakarta (CGK) mengalami gangguan teknis pada sistem pendingin atau AC. Gangguan itu terjadi pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023, di ketinggian 30 ribu kaki.
Peristiwa ini disebarkan melalui video pendek yang memperlihatkan penumpang pesawat Super Air Jet kepanasan karena AC mati selama penerbangan. Salah satunya video berdurasi 40 detik yang dibagikan dari akun TikTok Kent Sagopi menunjukkan bayinya menangis karena kepanasan.
“Bayi 8 bulan kami seperti habis gali sumur. Seluruh badannya basah kuyup dan nafas tersengal2 dalam penerbangan ini,” tulis Kent Sagopi dalam keterangan video yang diunggahnya, Rabu, 22 Maret 2023.
Profil Maskapai Super Air Jet
Super Air Jet adalah maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Seperti dikutip dari superairjetcom, maskapai ini didirikan pada Maret 2021 dan telah memiliki kode penerbangan “IU” dari IATA (Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional) dan “SJV” dari ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional).
Perusahaan maskapai anyar ini memberikan penerbangan premium dengan harga transportasi yang terjangkau. Maskapai tersebut menawarkan harga tiket dasar yang menarik untuk tujuan point-to-point dalam penerbangan jarak pendek dan menengah.
Super Air Jet berdiri didasari optimisme pasar penerbangan domestik Indonesia yang masih terbuka dengan permintaan yang kuat dari generasi milenial. Selain itu, Jasa penerbangan ini merupakan maskapai swasta yang sepenuhnya didanai dan dimiliki oleh pihak lokal.
Berdasarkan akta perusahaan yang diterbitkan pada Mei 2021, maskapai Super Air Jet dipegang oleh PT Kabin Kita Top sebesar 99,8 persen dengan kepemilikan saham sebanyak 998 lembar. sisanya 0,1 persen dimiliki oleh Rudy Lumingkewas, yang merupakan Presiden Direktur Lion Air Group dan Achmad Hasan, direktur perdagangan Lion Air Group. Akta maskapai itu juga menampilkan nama Ari Azhari sebagai direktur dan Redi Irawan sebagai komisaris Super Air Jet.
Sementara itu, PT Kabin Kita Top adalah perusahaan tertutup yang didirikan pada Desember 2019. Akta perusahaan Kabin Kita Top mencantumkan Farian Kirana, CEO Lion Parcel, sebagai direktur, dan Davin sebagai komisaris.
Farian Kirana sendiri merupakan putra dari pendiri Lion Air, Rusdi Kirana. Pada 2 Februari 2021 Super Air Jet mendapatkan suntikan dana dari pemilik Lion Air Group senilai US$ 67,8 juta atau senilai Rp 968 miliar.
Transaksi tersebut dicantumkan dalam salinan laporan bank PT Lion Mentari yang diberikan kepada Debtwire menunjukkan total transfer senilai Rp 988 miliar dari rekening Lion Mentari di Bank Negara Indonesia.
Mengutip dari idxchannel.com, kemunculan maskapai Super Air Jet memberikan kejutan dalam dunia jasa penerbangan. Lantaran muncul di tengah pandemic Covid-19.
Saat masa pandemi maskapai ini juga menawarkan kemudahan dalam pemeriksaan Covid-19 di jejaring mitra kerjasama dengan harga yang terjangkau. Maskapai ini menawarkan penerbangan dengan frekuensi dua kali dalam sehari. Berbagai penawaran kemudahaan pada maskapai ini, membuat kehadiran Super Air Jet memutuskan tren negatif industri penerbangan di masa pandemi.
Pilihan Editor: Bos Super Air Jet Minta Maaf karena AC Mati di Ketinggian 30 Ribu Kaki, Begini Cerita Penumpang yang Kepanasan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.