TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Nexus3 Foundation dan IPEN menemukan popcorn microwave dari Amerika Serikat (AS) yang diekspor ke Indonesia mengandung PFAS atau per- and polyfluoroalkyl substances. Bagaimana tanggapan Badan Pengawas Makanan dan Obat atau BPOM?
Pertanyaan ini dijawab oleh Koordinator Humas BPOM Eka Rosmalasari. Dia mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan terkait hal ini.
"BPOM sudah terinfo, tapi kami masih koordinasi," kata Eka dalam keterangan tertulis pada Tempo, Jumat 24 Maret 2023.
Ditanya apakah akan ada sidak, Eka menjawab "pastinya ada penelusuran, tapi nanti ya infonya." Lebih lanjut. Namun, dia tak menjawab secara pasti kapan penelusuran tersebut dilakukan BPOM.
Sementara itu, Senior Advisor Nexus3 Foundation Yuyun Ismawati mengatakan pihaknya akan meminta BPOM menarik produk tersebut dari pasaran hingga ada pembuktian dari produsen bahwa kemasan produk dan produk popcorn mereka tidak mengandung PFAS dan keluarga chemicals PFAS.
Baca Juga:
"Kami juga berharap BPOM dapat melakukan survey pasar, lalu melarang produk dan kemasan pangan tanpa PFAS," ujar Yuyun pada Tempo, Jumat
Pengujian Nexus3 Foundation dan IPEN meneliti produk empat produsen popcorn microwave utama di AS. Empat produsen itu adalah American Popcorn (merek Jolly Time), Ramsey Popcorn (merek Cousin Willie), Conagra (merek Act II), dan Preferred Popcorn (Kettle Corn). Semua produk yang dibeli di Indonesia diimpor dari produsen AS.
Hasilnya, 29 sampel yang diuji mengandung PFAS yang dikenal sebagai 'forever chemicals' karena persisten di lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Sementara itu, popcorn merk Kettle Corn yang dibeli di Indonesia menunjukkan konsentrasi PFAS tertinggi.
Di antara sampel dari AS, popcorn merk Jolly Time mengandung konsentrasi PFAS tertinggi. Selain itu, PFOA juga ditemukan dalam produk Jolly Time yang dipasarkan di Indonesia. Padahal, penggunaan PFOA dalam kemasan makanan sudah dilarang secara global melalui Konvensi Stockholm.
Efek PFAS telah dikaitkan dengan gangguan imunologis, gangguan reproduksi, gangguan perkembangan, efek pada berat badan lahir, gangguan pertumbuhan, gangguan belajar, gangguan perilaku, serta ancaman kesehatan lainnya. Sedangkan beberapa penelitian menunjukkan, kemasan popcorn microwave yang mengandung PFAS adalah sumber PFAS dalam tubuh karena bahan kimia itu dapat berpindah dari kemasan ke dalam popcorn.
Pilihan Editor: Cuti Bersama Lebaran Akan Bertambah Satu Hari, Ini Penjelasan Menhub Budi Karya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.