Isu bea masuk piala dan koper diacak-acak
Sebelum mengklarifikasi soal pembatasan bawaan penumpang Bandara Soetta, belum lama ini Kemenkeu juga pernah meminta maaf terkait isu yang terkait dengan Bea Cukai. Masyarakat ramai-ramai melontarkan keluhan dan pengalaman buruk yang berkaitan dengan Ditjen Bea Cukai di media sosial.
Pertama, warga bernama Fatimah Zahratunnisa menyampaikan keluhan terhadap Ditjen Bea Cukai Kemenkeu baru-baru ini viral di media sosial.
Fatimah yang mencuit via akun @zahratunnisaf mengeluhkan tagihan biaya bea masuk dan pajak impor yang mencapai Rp 4 juta. Padahal, barang itu berupa piala kemenangan usai dirinya menang kontes menyanyi di Jepang.
Tak lama berselang, muncul cuitan dari Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid alias Alissa Wahid menceritakan pengalaman tak enak karena isi kopernya pernah diacak-acak petugas Bea Cukai di bandara. Peristiwa itu terjadi ketika putri sulung Presiden Indonesia ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut pulang dari konferensi di Taiwan.
Cerita itu diungkapkan melalui Twitter, menanggapi cuitan lain tentang buruknya perlakuan petugas bandara kepada TKW yang pulang ke Indonesia. Alissa kemudian menjelaskan bahwa dia sempat dicecar berbagai pertanyaan dari petugas ketika kopernya diacak-acak.
Yustinus lantas merespons kedua isu tersebut dengan meminta maaf dan mengakui pelayanan Bea Cukai belum sepenuhnya ideal di lapangan. Pihaknya juga berkomitmen untuk melakukan pembenahan pelayanan.
"Bahwa di lapangan masih belum sepenuhnya ideal, kami akui dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan pelayanan," lanjutnya.
MOH KHORY ALFARIZI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Ternyata Begini Cara Sandiaga Uno Meningkatkan Harta Sebesar Rp 300 M
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.