Ia juga memastikan bahwa stok minyak goreng kemasan bersubsidi yakni MinyaKita masih banyak di pasar-pasar tradisional. Kemendag sengaja tak mendistribusikan minyak goreng itu ke retail modern maupun marketplace karena memang ditujukan bagi kalangan menengah ke bawah.
“Kalau cari di marketplace enggak ada. Di retail modern enggak ada, kita kembalikan ke pasar dulu, karena memang minyak kita itu untuk ibu-ibu. Begitu sukses, begitu terkenal, semua orang cari MinyaKita, akhirnya premium pindah ke MinyaKita. Itu enggak cukup, itu kita sudah tambah dari 300 ribu ton menjadi 400 ribu ton per bulan,” ucapnya.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat harga komoditas pangan pada Rabu, 22 Maret cenderung turun sejak 3 hari terakhir. Beberapa komoditas yang turun harga itu adalah beras Rp 13.250 per kg, daging ayam Rp 35.000 per kg, daging sapi Rp 133.800 per kg, dan telur ayam Rp 29.850 per kg.
Berikutnya, harga pangan seperti bawang merah terpantau turun menjadi Rp 37.400 per kg, bawang putih Rp 33.500 per kg, cabai merah Rp 49.700 per kg, cabai rawit Rp 60.350 per kg, minyak goreng Rp 19.350 per kg dan gula pasir Rp 15.000 per kg.
ANTARA
Pilihan Editor: Zulhas Sebut Pemerintah Kembali Buka Opsi Impor Beras 500 Ribu Ton Tahun Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.