TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya kebutuhan masyarakat membuat tren fintech platform peer-to-peer atau P2P lending ikut naik menjelang Ramadan.
Business Development Manager PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) Jonathan Krissantosa mengungkapkan, "Kalau menjelang Ramadan, tren naik karena memang kebutuhan masyarakat juga naik," kata Jonathan usai acara 'Media Luncheon AdaKami'di Jakarta pada Selasa, 21 Maret 2023.
Namun, dia tak bisa menjelaskan angka pastinya. Menurutnya, sulit menggeneralisir karena profil user AdaKami berkembang setiap tahun. "Apalagi AdaKami baru credit scoring, perbaikan sebelumnya," ujar Jonathan.
Dia berharap pertumbuhannya akan besar. Namun jika melihat tiga tahun ke belakang, angka pertumbuhan AdaKami naik.
Untuk itu, pihaknya pun selalu melakukan evaluasi credit scoring terhadap lonjakan angka di aplikasi.
"Kami harus optimalisasi credit scoring assessment untuk memastikan melayani konsumen-konsumen yang sesuai," tutur Jonathan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan bahwa biasanya tunjangan hari raya atau THR akan dibayar dua minggu sebelum Lebaran.
"Artinya apa? Dua minggu sebelum Lebaran itu banyak uang beredar. Digunakannya untuk apa? Macam-macam, beli baju, beli handphone," kata Kus, sapaannya, dalam acara yang sama.
Menurut Kus, platform P2P lending perlu jeli dalam melihat hal ini. Di sisi lain, ada kalangan orang-orang yang berusaha di e-commerce.
Dia menilai, orang-orang tersebut perlu meningkatkan stok menjelang Ramadan dan Idul Fitri. Namun, jika menunggu uang THR untuk modal usaha tentu akan lama. Menurut Kus, disitulah fintech P2P lending bisa berperan.
Pilihan Editor: Samuel Sekuritas: IHSG Makin Tinggi, Saham 4 Bank Besar Kompak Menguat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini