TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan bagaimana Dana Moneter Internasional atau IMF mendatangi dirinya untuk menyampaikan keberatan dari berbagai negara maju.
Sejumlah negara maju itu menyatakan keberatan atas kebijakan Indonesia yang melarang ekspor bahan baku mentah atau raw material.
Kala itu, Luhut menegaskan Indonesia sebagai negara berkembang sudah waktunya untuk meningkatkan nilai tambah (added value) dari berbagai mineral tambang yang krusial di Tanah Air.
“Jadi kami bisa menjadi bangsa besar. Masak kalian aja yang menjadi negara maju?" kata Luhut dalam acara Seminar Penjaringan Masukan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.
Larangan ekspor dorong pemerataan ekonomi
Luhut juga membeberkan bagaimana proses larangan ekspor dalam sistem hilirisasi ini makin mendorong pemerataan ekonomi di dalam negeri. "Karena hilirisasi, kami merasakan equality (pemerataan), Pulau Jawa dan luar Jawa terjadi perubahan,” tutur Luhut.
Lebih jauh ia memastikan bahwa hilirisasi industri harus dilanjutkan sekaligus dikembangkan ke sumber daya alam (SDA) maupun produk lainnya. “Untuk mencapai pertumbuhan yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, hilirisasi kita teruskan,” katanya
Ia mencontohkan salah satu bentuk keberhasilan hilirisasi industri terlihat dari kontribusi komoditas nikel terhadap nilai ekspor selama periode 2017-2022.
Selanjutnya: Data menunjukkan ekspor hilirisasi...