"Saya sudah tahu, ada plang (harga) juga, tapi katanya itu cuma buat formalitas saja," ucap Ningsih.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas pun sempat mengungkap keberadaan mafia beras di PIBC. Ia melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang beras PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur pada Jumat, 3 Januari 2023.
Di dua lokasi gudang, Buwas menemukan sejumlah barang yang diduga menjadi bukti adanya upaya pengemasan ulang beras Bulog dan penjualan di atas harga eceran tertinggi. Buwas menduga beras dari Bulog sengaja dipindahkan ke kemasan merek lain dengan label beras kualitas premium. Sehingga, beras Bulog yang seharusnya dijual maksimal Rp 8.900 di Pasar Induk Cipinang melonjak hingga Rp 12.000 per kilogram.
Buwas mengaku telah menelusuri dan merekam aksi mafia tersebut dalam video. Ia berujar para pedagang dikumpulkan oleh mafia beras tersebut dan mendapatkan intimidasi.
"Saya sudah ngikutin semua. Ternyata para pedagang ini mendapatkan harga mahal. Ngapain pake ngumpulin pedagang terus intimidasi. Ada rekamannya semua, siapa yang hadir. Saya tahu di mana tempatnya. Saya tahu model apa perman-preman begini," ujarnya dalam jumpa pers yang disiarkan di Live Instagram Bulog, Jumat, 20 Januari 2023.
Karena itu, Bulog membuka pembelian secara langsung tanpa koordinator atau perantara agar harganya sesuai dengan yang ditetapkan. Ia menuturkan setiap pedagang beras berhak mendapatkan pasokan dengan harga yang murah. Dengan harga pembelian Rp 8.300 per kilogram, Buwas menilai seharusnya harga beras paling tinggi di tingkat konsumen hanya Rp 9.000 per kilogram.
Pilihan Editor: Bos Bulog: Jika Hasil Produksi Beras Kurang, Kami Pasti Impor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.