“Berteman secara profesional, menjadi pemimpin yang bisa diandalkan dan jangan mengecewakan kepercayaan publik, serta kepercayaan institusi Kemenkeu,” ujar Sri Mulyani lewat keterangan tertulis.
Hal itu disampaikannya dalam acara pelantikan 2 pejabat Pimpinan Tinggi Madya (pejabat eselon I), 17 pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (pejabat eselon II), serta 7 pejabat pada Komite Pengawas Perpajakan. Sri Mulyani menjelaskan pejabat eselon I dan II berperan penting sebagai penjaga garis pertahanan pertama dari risiko-risiko yang mungkin timbul dalam institusi Kemenkeu.
Bendahara negara tersebut meminta agar para pejabat tersebut menjadi pimpinan unit organisasi yang efektif, serta menjaga anak buah. “Di sini semuanya adalah pejabat eselon I dan II. Meneliti, menjaga, dan terus menjaga kepercayaan sebagai unit yang langsung harus melaksanakan the first line of defense,” ucap dia.
Dia juga meminta agar tidak boleh segan untuk membuat langkah korektif dari awal sehingga tidak menimbulkan resiko bagi institusi. “Di sinilah letaknya kita semuanya untuk bekerja sama sehingga reputasi lembaga dan kepercayaan publik bisa kita bangun kembali,” tutur dia.
Pesan itu disampaikan Sri Mulyani ketika kasus harta janggal eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo terungkap. Rafael diduga melakukan pencucian uang.
Selain Rafel, Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono, kekayaan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto, dan Kepala Kantor Pajak Madya Jakarta Timur Wahono Saputro juga disorot karena memamerkan gaya hidup mewah.
EKA YUDHA SAPUTRA | MOH. KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Sri Mulyani ke Pegawai Kemenkeu: Jaga Martabat, Kehormatan, dan Kepercayaan Masyarakat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.