Secara global, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2023 dapat mencapai 2,6 persen. Hal itu sejalan dengan dampak positif pembukaan ekonomi Cina dan penurunan disrupsi suplai global. “Pertumbuhan ekonomi global diperkirakan lebih baik dari proyeksi sebelumnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa juga lebih baik dari proyeksi sebelumnya dan diikuti oleh risiko resesi yang menurun. Perry Warjiyo menilai, perbaikan prospek ekonomi global itu diperkirakan menaikkan harga komoditas non-energi, di tengah harga minyak yang turun akibat berkurangnya disrupsi suplai.
Selain itu, perkembangan positif ekonomi global, ditambah ekspektasi kenaikan upah karena keketatan pasar tenaga kerja di Amerika dan Eropa mengakibatkan proses penurunan inflasi global lebih lambat. Sehingga mendorong kebijakan moneter ketat negara maju berlangsung lebih lama sepanjang 2023.
Pilihan Editor: Dirut Pertamina Jelaskan Sejarah Lahan Depo Plumpang: Dibeli Pertamina namun Ditempati Warga hingga 55 Persen Lahan Menjadi Permukiman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.