Namun, apabila tidak dipersiapkan dengan matang, hal itu justru dapat menjadi boomerang. “Di mana angkatan muda yang seharusnya menjadi industry ready malah tidak siap menjawab kebutuhan industri, ataupun kurangnya lapangan kerja untuk menyerap generasi muda pada 2045 nanti,” kata Arief.
Arief berharap setiap Kementerian dan Lembaga bekerja sama meningkatkan berbagai program kepemudaan dari hulu ke hilir, mulai dari kebijakan hingga program pemberdayaan pemuda. Apa lagi koordinasi lintas sektor yang didorong Presiden Jokowi sejak 2017 ini bicara soal kolaborasi, gotong royong. “Jangan sampai egosektoral yang tinggi menjadi hambatan dalam kerja sama,” ujarnya.
Terkait anak muda yang seringkali dinilai anarkis dan tidak produktif di berbagai sudut di Indonesia, Arief mengatakan bahwa persoalan tersebut bisa diselesaikan jika ada keteladanan. “Seperti pepatah, satu teladan lebih baik daripada seribu nasihat,” ujarnya. “Karena itu kepemimpinan anak muda harus kita siapkan. Kita sebagai tokoh-tokoh muda harus mendekatkan diri, turun ke berbagai daerah untuk dekat dengan para pemuda.”
Pilihan Editor: Dirut Pertamina Jelaskan Sejarah Lahan Depo Plumpang: Dibeli Pertamina namun Ditempati Warga hingga 55 Persen Lahan Menjadi Permukiman
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.