TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto membeberkan salah satu penyebab Silicon Valley Bank (SVB) Amerika Serikat bangkrut. Dia menyebutkan penyebab utama kolapsnya bank tersebut karena kenaikan suku bunga yang dilakukan secara agresif belakangan ini oleh bank sentral Amerika, The Federal Reserve (The Fed).
“Jadi kolapsnya ini memang (karena) pada akhirnya kita harus mengatakan bahwa ketika agresivitas bunga acuan dari The Fed itu sedemikian tinggi begitu,” ujar Eko dalam diskusi virtual bertajuk 'SVB Kolaps, Ekonomi Indonesia Perlu Cemas?' pada Kamis, 16 Maret 2023.
Bahkan, Eko melanjutkan, suku bunga acuan sempat naik hingga 4,75 persen tertinggi sejak 4 dekade atau 40 tahun terakhir. Sehingga, kemudian muncul istilah benturan yang pada akhirnya ada sektor keuangan yang kesulitan untuk melakukan adaptasi. Karena perkembangan situasi yang sangat cepat dari kebijakan moneter.
Menurut dia, kebijakan moneter itu sebelumnya relatif predictable, berada di zona bunga rendah, tapi kemudian ketika naik, itu juga sangat cepat. Hal yang melatarbelakanginya adalah tekanan inflasi yang mencapai pada titik 9 persen, luar biasa tinggi dibandingkan dua dekade sebelumnya.
“Sehingga yang dilakukan kemudian kalau kita tahu teori dasar inflasi ya kalau tinggi tentu daya beli akan turun dan terjadi persoalan ekonomi hingga pada resensi atau bahkan krisis,” tutur Eko. “Untuk mencegah itu kemudian The Fed itu melakukan kebijakan normalisasi. Yaitu dengan menaikkan suku bunga itu.”
Hal itu berdampak pada bangkrutnya SVB pekan lalu, kemudian disusul dengan penutupan di bank lain, Signature Bank. Jadi, Eko berujar, implikasinya meluas. Ini adalah gambaran bahwa kebijakan moneter yang ketika sangat agresif dan respon dari para pelakunya khususnya perbankan tidak semua adaptive.
“Kenapa tidak adaptif? Karena SVB ini sebagian besar ya deposannya itu adalah dari startup-startup. Yang kebanyakan dari tech company,” tutur dia.
Selanjutnya: Ditambah lagi, saat ini sedang terjadi...