TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Indonesian Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso dan Asisten pribadi (Aspri) Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej tengah berseteru terkait dugaan laporan gratifikasi Rp 7 miliar.
Sugeng melaporkan Wamenkumham beserta Asprinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin, Selasa, 14 Maret 2023. Sementara Aspri Wamenkumham, Yogi Arie Rukmana, melaporkan balik Sugeng ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) atas dugaan pencemaran naik baik dirinya pada Rabu dini hari, 15 Maret 2023.
Adapun Sugeng menceritakan tiga peristiwa yang melatarbelakangi laporannya terhadap Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej beserta Asprinya itu. Nama Helmut Hermawan ikut terseret dalam perseteruan itu.
Menurut Sugeng, semua berawal dari Direktur Utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM) Helmut Hermawan yang meminta konsultasi hukum kepada Eddie Hariej. Ia menyebut perkara yang hendak dikonsultasikan oleh Helmut Hermawan adalah konflik saham PT CLM. Menyitir dari laman resminya, CLM merupakan perusahaan tambang di Desa Lampia, Kabupaten Luwu Timur, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Masih dalam laman resminya yang dilihat Tempo, 15 Maret 2023, Helmut Hermawan menjabat sebagai Direktur Utama PT CLM.
"Bulan April dan Mei ada satu pemberian dana masing-masing Rp 2 miliar dan Rp 2 miliar, jadi sebesar Rp 4 miliar, yang diduga diterima oleh Wamen EOSH melalui asisten pribadinya di Kemenkumham, saudara YAR. Ini buktinya, ini peristiwa pertama," kata Sugeng di gedung KPK, Jakarta, pada Selasa, 14 Maret 2023.
Dalam peristiwa tersebut, Sugeng mengatakan Helmut Hermawan diarahkan untuk menemui dua orang asisten pribadinya. Ia membawa bukti berupa isi chat Wamenkumham Eddie Hiariej.
"Kemudian, saudara YAR ini dikonfirmasi oleh Wamen EOSH sebagai stafnya. Ini ada beberapa chat di sini ya. 'Mereka berdua aspri saya' ini terkonfirmasi bahwa YAR dan satu lagi asprinya YAM terkonfirmasi dalam chat," ujar Sugeng.
Sugeng melanjutkan peristiwa kedua adalah adanya pemberian uang kembali kepada asisten pribadi Eddie Hiariej. Ia menjelaskan kejadian tersebut terjadi sekitar Agustus 2022 lalu.
"Dalam bentuk mata uang dollar Amerika yang diterima juga oleh asisten pribadi saudara YAR di ruangan YAR diduga atas arahan Wamen EOSH," kata Sugeng.
Selanjutnya: Uang tersebut, menurut Sugeng, diberikan oleh Helmut..