Aset perbankan juga masih terjaga pada komposisi yang proporsional dengan komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK). Aset tersebut didominasi oleh current account and saving account (CASA) atau dana murah yang semakin meningkat sehingga tidak sensitif terhadap pergerakan suku bunga.
Sementara kinerja lainnya, seperti risiko kredit, risiko pasar, permodalan, dan profitabilitas, Dian pun menilai masih terjaga dan tumbuh positif. Selain itu, Dian menuturkan, saat ini tidak ada bank umum di Indonesia yang masuk dalam kategori bank dalam resolusi, yaitu bank yang mengalami kesulitan keuangan, membahayakan kelangsungan usahanya, dan tidak dapat disehatkan.
OJK pun berjanji akan terus melakukan berbagai langkah kebijakan kolaboratif dan sinergi dengan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, baik secara langsung maupun melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Kerja sama itu dilakukan dalam rangka mengantisipasi dampak dan tekanan global yang mungkin terjadi.
Dian memastikan OJK akan terus meningkatkan pemantauan terhadap berbagai perkembangan yang terjadi secara global dan implikasinya terhadap perbankan Indonesia. Menurut dia, OJK pun bakal memastikan penerapan manajemen risiko dan tata kelola Bank yang baik dalam setiap aktivitas pengelolaan portofolio aset produktif dan pendanaan serta memitigasi risiko konsentrasi yang berdampak terhadap kinerja keuangan Bank.
Di sisi lain, OJK meminta perbankan untuk senantiasa melakukan langkah-langkah strategis antara lain meningkatkan fungsi maupun peran Asset and Liability Committee dalam melakukan pengelolaan aset dan kewajiban. Perbankan juga diminta untuk mengevaluasi kecukupan pencadangan risiko, melakukan stress test yang komprehensif serta mengkaji dan mengkinikan recovery dan resolution plan secara berkala.
"Kebijakan OJK kedepan akan terus diarahkan untuk menciptakan situasi kondisi yang semakin kondusif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucap Dian.
Pilihan Editor: Kementerian Perdagangan Bidik Pasar Ekspor di India, Zulhas: Pasar Potensial, Harus Digarap Intensif
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini