TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik pupuk menyimpan risiko meledak dan terbakar seperti kejadian Depo BBM Pertamina Plumpang beberapa waktu lalu. PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan strategi, seperti buffer zone untuk mencegah hal bencana tersebut.
"Jadi betul pupuk itu punya juga risiko," kata SVP Corporate Secretary PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana saat ditemui di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 13 Maret 2023.
Dia menyebut, perseroan selalu menjaga kawasan buffer zone. Buffer zone adalah area yang menjadi semacam penyangga antara pabrik dengan pemukiman penduduk.
"Itu kita sudah lakukan mitigasi, lakukan pengecekan dan sebagainya," ujar Wijaya.
Wijaya mencontohkan salah satu pabrik pupuk yang berlokasi dekat pemukiman, yakni pabrik anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik, di Gresik, Jawa Timur. Jarak pabrik PT Petrokimia Gresik dan permukiman masyarakat sekitar 500 meter.
"Kita itu sudah punya safety major atau peralatan, maupun prosedur maupun mekanisme, untuk supaya kalaupun terjadi apa-apa itu masyarakat nggak terkena dampaknya. Jadi kita punya safety major untuk mengamankan apabila terjadi bencana kecelakaan," tutur Wijaya.
Selain itu, pihaknya bersama masyarakat juga melakukan latihan tanggap darurat setiap tahun. Tak hanya simulasi, Wijaya menuturkan PT Pupuk Indonesia juga rutin melakukan sosialisasi untuk mempersiapkan masyarakat jika ada kendala di pabrik pupuk.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta aset dengan status objek vital nasional dikelola agar memiliki buffer zone. Ini merupakan evaluasi dari peristiwa meledaknya Depo Plumpang di Jakarta Utara pada Jumat malam, 3 Maret 2023.
Pilihan Editor: Jamin Penuhi Kuota Pupuk Subsidi, Pupuk Indonesia: Kemampuan Produksi Cukup
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini