TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koperasi Pasar Induk Cipinang Zulkifli Rasyid meminta pemerintah jangan dulu menyetop pendistribusian beras impor melalui operasi pasar, meski saat ini sudah memasuki musim panen.
Alasannya, kata Zulkifli, saat ini cuaca sedang tidak baik, sehingga pendistribusian beras lokal hasil panen belum maksimal.
"Panen raya kemungkinan besar (bisa maksimal) nanti sesudah Lebaran. Sekarang sudah mulai panen tapi terkendala cuaca," kata Zulkifli saat dikonfirmasi Tempo, Jumat 10 Maret 2023.
Zulkifli mengatakan, penundaan penghentian operasi pasar itu dilakukan paling tidak sampai harga beras di pasaran menyentuh HET atau Harga Eceran Tertinggi di angka Rp 9.450 per kilogram.
"Kalau bisa jangan ditutup dulu (operasi pasar), terkecuali kalau harga beras sudah stabil itu nggak apa, takutnya kalau tutup sekarang harga naik lagi," kata Zulkifli.
Zulkifli mengklaim, saat ini harga beras di PIBC sudah berangsur turun tapi masih di kisaran Rp 10 ribu hingga Rp 10.500.
"Dipastikan hingga lebaran nanti harga tidak akan naik," kata Zulkifli.
Dilansir dari laman resminya Food Station, hingga tanggal 9 Maret 2023, stok beras di PIBC sebanyak 17.999 ton. Update harga beras IR-64 I berada di Rp 11.850 per kilogram, IR-64 II Rp 10.900 dan IR-64 III Rp 10.150, sementara untuk kualitas IR-42 berada di Rp 14.400 per kilogram.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Masyarakat Bisa Beli Kendaraan Listrik Subsidi via PLN Mobile, Bagaimana Caranya?
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini