TEMPO.CO, Jakarta - Rupiah melemah 71 poin di level Rp 15.366 per dolar AS dalam perdagangan Selasa, 7 Maret 2023. Dalam perdagangan di hari sebelumnya, rupiah juga sempat melemah 75 poin di level Rp 15.295 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut pelemahan rupiah hari ini terjadi seiring penguatan dolar AS.
“Dolar AS bersifat tentatif pada hari Selasa menjelang kesaksian di hadapan Kongres oleh Ketua The Fed Jerome Powell,” kata Ibrahim melalui keterangan tertulis, Selasa, 7 Maret 2023.
“Perhatian investor akan tertuju pada kesaksian Powell di depan kongres pada hari Selasa dan Rabu, dengan laporan pekerjaan Februari yang akan dirilis pada hari Jumat, yang juga sangat ditunggu,” ujar dia.
Ibrahim berujar, setelah memberikan kenaikan yang signifikan tahun lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada dua pertemuan terakhirnya. Namun, data ekonomi yang tangguh sepanjang Februari memicu kekhawatiran bank sentral akan kembali ke langkah yang lebih besar. Sementara, pedagang berjangka dana The Fed memperkirakan probabilitas 76 persen bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan Maret.
“Mereka juga memperkirakan suku bunga akan mencapai puncaknya di 5,48 persen di bulan September dan masih di atas 5 persen di akhir tahun,” kata Ibrahim.
Sementara dari dalam negeri, pelemahan rupiah justru terjadi setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2023 mencapai US$ 140,31 miliar. Jumlah cadangan devisa tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Januari 2023 sebesar US$ 139,4 miliar dan merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir.
“Peningkatan posisi cadangan devisa pada Februari 2023 dipengaruhi oleh penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,” ujar Ibrahim.
Selain itu, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa pada periode tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI pun memandang cadangan devisa ke depan tetap memadai. Hal itu didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.
“Hal ini seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” kata dia.
Adapun untuk perdagangan besok Rabu, 8 Maret 2023, Ibrahim memprediksi rupiah dibuka berfluktuatif. Namun, akan kembali ditutup melemah di rentang Rp 15.330 hingga rp 15.410 per dolar AS.
Pilihan Editor: OJK Berikan Sanksi Pelanggaran Berat ke Kantor Akuntan Publik Pemeriksa Laporan Keuangan Wanaartha
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini