TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengklaim program Minyakita terlalu sukses. Walhasil, semua orang membelinya. Minyakita pun menjadi produk minyak goreng premium.
"Kan jadi enggak adil. Makanya di marketplace, di supermarket, kami take down," kata Zulhas ketika ditemui wartawan di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2023.
Minyakita lantas dikembalikan ke pasar tradisional atau pasar raya. Kapasitasnya juga ditingkatkan dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan. "Ke pasar tradisional agar rakyat yang beli," ucapnya.
Selain menambah suplai minyak goreng, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan sempat mengatakan kementeriannya juga terus meningkatkan pengawasan jalur distribusi melalui Satgas Pangan dan fungsi pengawasan terkait.
Sebelumnya, melalui upaya tersebut, pihaknya telah menemukan 505.440 liter Minyakita yang disimpan oleh produsen dan belum disalurkan. “Minyak goreng hasil sidak akan disalurkan ke wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, dan Jakarta,” kata Kasan kepada Tempo, Senin, 27 Februari 2023.
Kemudian untuk membatasi penjualan Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET) dan tanpa pembatasan pembelian, Kemendag masih menutup sementara penjualan produk tersebut di sejumlah marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Dari kebijakan ini, Kasan menyebut 6.678 link penjualan telah di-take down lantaran melanggar aturan. Selain itu, pihaknya juga mengamankan 937 karton atau 11.246 liter dari pelaku usaha yang menjualnya melalui media sosial.
“Kami menetapkan pembatasan pembelian maksimal 10 kg untuk minyak goreng curah dan 2 liter untuk Minyakita, serta melarang penjualan secara bundling,” kata Kasan. “Kami juga mengintensifkan layanan Crisis Center Minyak Goreng dii nomor 0812 1235 9337,” ujarnya.
Pilihan Editor: Kendalikan Pasokan dan Harga Minyak Goreng, Kemendag Tambah Suplai Hingga 450 Ton
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.