TEMPO.CO, Jakarta - Pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, memberikan tiga saran setelah peristiwa kebakaran yang terjadi di Depo milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara. Menurut dia, kecelakaan itu harus menjadi pembelajaran.
Saran pertama, kata Fahmy, pembelajaran untuk mengambil solusi untuk Depo Pertamina Plumpang, dan perlu mengevaluasi depo-depo lain milik Pertamina, khususnya yang dekat dengan pemukiman warga. “Apakah dia jauh dari pemukiman? Berapa jaraknya? Menurut saya minimal 5 kilometer dari pemukiman penduduk,” ujar dia melalui sambungan telepon pada Sabtu 4 Februari 2023.
Dia mencontohkan seperti yang diterapkan dalam kilang minyak Pertamina, yang jaraknya jauh dari pemukiman. Sehingga, jika terjadi kebakaran, tidak mengakibatkan adanya korban jiwa dari masyarakat sekitar.
Posisi Depo Pertamina Plumpang saat ini sangat dekat dengan pemukiman, sehingga membuat masyarakat terdampak ketika terjadi kebakaran. Oleh karena itu, dia mengusulkan agar Pertamina memindahkan Depo Plumpang ke daerah yang jauh dari pemukiman masyarakat.
“Kalau misalnya mengambil di daerah Priok yang dekat pelabuhan, saya kira jauh lebih bagus. Karena di samping jauh dengan pemukiman di situ bisa digunakan moda transportasi kapal untuk mengangkut dari kilang ke depo,” tutur Fahmy.
Saran kedua, dia melanjutkan, Pertamina juga harus menerapkan sistem keamanan yang berstandar internasional. Salah satunya dengan menerapkan zero accident, sehingga peristiwa kebakaran tidak akan terulang lagi.
Ketiga, menurut Fahmy, harus ada audit yang dilakukan secara reguler. Dia mencontohkan misalnya memastikan apakah pipa yang dipakai sekarang masih layak pakai atau tidak.
“Saya kira tanpa ketiganya maka potensi kebakaran itu akan terulang kembali dan kalau tidak dipindah maka potensi untuk adanya korban masyarakat juga cukup besar,” ucap Fahmy.
Baca juga: Depo Plumpang Kebakaran, Kementerian ESDM Minta Pertamina Lakukan Analisa Risiko Semua Fasilitas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.