TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap data profil pegawai Kementerian Keuangan yang memiliki risiko tinggi. Dia mengatakan setidaknya ada 29 pegawai yang masuk daftar profil risiko tinggi atau daftar merah.
“RAT (Rafael Alun Trisambodo) ada di 29 yang tinggi. Iya, (Eko Darmanto) tadi saya sebutkan 29 itu,” ujar Sri Mulyani dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Jakarta Pusat, pada Jumat siang, 3 Maret 2023.
Rafael Alun Trisambodo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang sedang disorot kekayaannya. Namanya muncul setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, melakukan penganiayaan terhadap David Latumahina. Mario juga kerap memamerkan hartanya di media sosial.
Sementara Eko Darmanto, merupakan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta. Eko viral di media sosial karena memamerkan harta kekayaannya. Dia juga disebut memiliki koleksi mobil antik dan motor gede Harley Davidson serta beberapa barang dengan merek mahal.
Baik Rafael Alun dan Eko Darmanto saat ini statusnya telah dicopot dari jabatan. Pencopotan mereka dari jabatan oleh Kemenkeu untuk mempermudah proses pemeriksaan selanjutnya.
Selain yang masuk ke dalam daftar merah, Sri Mulyani juga mengungkap ada yang masuk dalam daftar kuning yang jumlahnya 69 orang pegawai. “Serta yang risiko rendah ada 174 plus 34 orang,” ucap Sri Mulyani. Namun, dia tidak merinci nama-nama pejabat tersebut.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh akan memanggil 69 pegawai (daftar kuning) Kemenkeu soal kepemilikan harta kekayaan yang masih janggal. Rinciannya untuk Laporan Harta Kekayaan (LHK) tahun 2019 artinya yang dilaporkan tahun 2020 itu ada 33 pegawai tidak clear, kemudian LHK 2020 atau pelaporan 2021 ada 36 pegawai yang tidak clear.
Selanjutnya: “Jadi total ada 69 pegawai ..."