"Jadi ada permainan di bawah tangan kan, bahwa sebenarnya Rp 8,700 tapi Rp 300-nya engga tahu di mana. karena memang ada fleksibilitas yang menciptakan adanya moral hazard," ucapnya.
Karena itu, ia berharap pemerintah segera menetapkan HPP sehingga harga beras bisa ditekan. Selain itu, penetapan HPP juga bisa menghindari kalah saing Bulog dengan swasta dalam penyerapan gabah di masa panen raya ini.
Sementara itu, Bapanas telah mengumpulkan sejumlah perwakilan petani untuk merumuskan besaran HPP beras dan gabah terbaru terbaru tahun ini. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Bapanas akan menetapkan HPP di tengah panen raya semester I tahun ini.
Pertemuan tersebut berlangsung pada Kamis, 2 Maret 2023. Setiap perwakilan menyampaikan usulan besaran HPP Gabah Kering Panen (GKP) berdasarkan hasil perhitungan Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT).
Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengusulkan Rp 5.550 per kilogram. Sedangkan Serikat Petani Indonesia (SPI) mengusulkan Rp 5.600 per kilogram, dan KTNA mengusulkan Rp 5.400 per kilogram.
Sementara itu, Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) mengusulkan HPP GKP Rp 5.700 per kilogram. Aliansi Petani Indonesia (API) mengusulkan Rp 5.800 per kilogram, dan Penggerak Pembangunan Masyarakat Desa (Gerbangmassa) mengusulkan Rp 5.375 per kilogram.
Selain perwakilan petani, Kementerian Pertanian dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut mengusulkan besaran HPP. Kementerian Pertanian mengusulkan HPP di kisaran Rp 4.800 per kilogram sampai Rp 5.100 per kilogram. Sedangkan BRIN Rp 4.850 per kg sampai Rp 5.000 per kilogram.
"Selanjutnya akan kami analisis setiap opsi, bagaimana dampaknya terhadap inflasi, kesejahteraan petani, dan daya beli," tutur Arief.
Pilihan Editor: Terkini: Data Ditjen Pajak Diduga Bocor dan Disebar Gratis, Bapanas Perkirakan Indonesia Defisit Beras
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini