TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik sekaligus pendiri maskapai Susi Air, Susi Pudjiastuti, buka suara terkait insiden pembakaran pesawat Susi Air miliknya dan penyanderaan pilot Kapten Philips Max Mehrtens, serta terhentinya operasi pesawat Susi Air di Papua.
Berikut rangkuman poin yang disampaikan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019 itu.
Tidak benar Phil Mehrtens bergabung OPM
Susi membantah rumor yang menyebut pilot maskapainya, Kapten Philips Max Mehrtens, bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Susi mengaku mengenal Philips secara baik.
“Itu sangat tidak benar yang mengatakan bahwa mungkin Phil Mehrtens bersama dengan OPM atau apa. Tidak ada, karena dia adalah seorang bapak rumah tangga. Saya kenal istrinya, Phil kerja sama saya hampir sepuluh tahun dari tahun 2012 sampai 2015. Kemudian keluar. Kemudian kembali tahun 2020,” kata Susi dalam konferensi pers di kediamannya di Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.
Susi mengatakan Philips menikah dengan perempuan asal Pangandaran. Mertua Philips, kata Susi, bekerja di perusahaan perikanan miliknya selama puluhan tahun. Susi mengatakan mengenal keluarga istri Philips dengan sangat baik.
Susi minta maaf
Susi meminta maaf karena karena sudah 22 hari Kapten Philips Max Mehrtens yang disandera TPNPB-OPM belum juga ditemukan hingga hari ini. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat Papua karena insiden ini mengganggu banyak pihak.
"Saya sebagai founder dan pemilik Susi Air ingin meminta maaf kepada masyarakat Papua, pemerintah daerah dan seluruh pengguna Susi Air di Papua yang sekarang ini menjadi terganggu," kata Susi.
Susi juga mengatakan tidak habis pikir dengan tindakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyandera Philips. Menurutnya, penyanderaan terhadap Kapten Philips Max Mehrtens mengagetkan sekaligus menyedihkan. Pasalnya, menurut pendapat pribadi, ia menilai memperjuangkan kemerdekaan dengan merampas kemedekaan orang lain bukanlah tindakan yang baik.
“Saya mengerti orang berjuang, ini pribadi ya pendapat pribadi bukan sebagai pemilik Susi Air. Sebagai pendapat seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang, itu adalah bukan cara yang bijak dan benar,” kata Susi.
“Kami tetap berharap dan berdoa pilot kami Kapten Philips Max Mehrtens bisa dibebaskan tanpa syarat kalau bisa,” kata Susi.
Selanjutnya: Penerbangan Susi Air di Papua menurun...