TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian atau Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan segera menetapkan insentif sepeda motor listrik. Nominalnya sebesar Rp 7 juta untuk sepeda motor listrik, baik pembelian baru maupun konversi.
“Untuk otomotif kami sedang pertimbangkan, tapi semuanya berbasis dalam negeri. Bapak Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa untuk ekosistem ini kita harus bersaing dengan Thailand yang memberikan (insentif) setidaknya Rp 80 juta per mobil,” ujar Airlangga dalam acara Economic Outlook 2023 “Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian” yang disiarkan langsung di CNBC TV, Selasa, 28 Februari 2023.
Dia menambahkan, “Pemerintah sedang memfinalisasi regulasi tersebut,” imbuhnya.
Kebijakan insentif kendaraan listrik memang sudah dibicarakan sejak beberapa waktu terakhir. Meski belum ada pengumuman resmi, sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif mengatakan subsidi tersebut akan diprioritaskan untuk sepeda motor listrik.
“Sementara sesuai dengan anggaran yang disediakan, itu dulu yang harus diselesaikan. Nanti lihat animo masyarakat ke mana,” ujar Arifin ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 17 Februari 2023.
Pendanaan insentif kendaraan listrik akan dialokasikan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Penyalurannya dilakukan melalui dua pintu, yakni di Kementerian ESDM untuk program konversi dan di Kementerian Perindustrian untuk pembelian sepeda motor listrik baru.
“Rencana demikian. Sekarang sudah disiapkan semua perangkat, tinggal kapan start,” ucap Arifin. “Nilai sudah jelas. Ada patokan, ada gambaran. Nilainya sudah kalian dengar sendiri,” bebernya.
Pilihan Editor: Gugatan Resmi Dicabut, Konsumen Meikarta Minta Uang Dikembalikan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
