TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bakal segera memutuskan nama calon Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) hari ini atau besok. Nama calon tersebut bakal diserahkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk selanjutnya dimintai persetujuan.
"Kita putuskan kalau enggak hari ini, besok. Nama-nama sudah masuk," ujar Jokowi di kawasan Inspeksi Ciliwung, Jakarta Timur, Selasa, 21 Februari 2023.
Keputusan Jokowi itu merespons masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo yang akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry yang menjabat sejak 23 Mei 2018 merupakan Gubernur BI yang ke-17.
Ada beberapa nama yang masuk bursa calon Gubernur BI. Dari internal bank sentral, ada nama Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dan Doni Primanto Joewono. Sementara dari eksternal BI muncul nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Profil Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI
Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, Dody lahir di Jakarta pada tahun 1961. Ia menempuh pendidikan sarjana di bidang Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Universitas Indonesia (UI). Kemudian, Dody melanjutkan pendidikan di University of Colorado, AS dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA).
Dody Budi Waluyo resmi menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18 April 2018 sesuai dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No.69/P Tahun 2018 tanggal 13 April 2018, untuk periode jabatan 2018-2023. Sebelum sebagai Asisten Gubernur, Dody adalah Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter sejak tahun 2016 hingga Maret 2018.
Posisi penting lainnya yang pernah dijabat Dody, antara lain sebagai Kepala Departemen Manajemen Strategis & Tata Kelola (2014-2016), Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter (2013-2014), Kepala Departemen Perencanaan Strategis & Hubungan Masyarakat (2012-2013), Direktur Direktorat Internasional (2012), Kepala Biro Direktorat Internasional (2010-2012).
Dody juga pernah menjabat Deputi Direktur Departemen Sumber Daya Manusia (2010), Kepala Biro Direktorat Pengelolaan Moneter (2006-2010), Peneliti Ekonomi Madya Senior Direktorat Statistik Ekonomi & Moneter (2005-2006), Kepala Bagian Direktorat Statistik Ekonomi & Moneter (2003-2005), serta Kepala Bagian Departemen Sumber Daya Manusia (2002-2003).
Mengawali kariernya di Bank Indonesia sebagai Staf Departemen Sumber Daya Manusia pada tahun 1988, Dodi juga pernah bertugas sebagai anggota Working Group G20, BIS, IMF, dan World Bank, di Bidang Moneter dan Keuangan.
Selanjutnya, Dody menjadi anggota Working Group FDI Statistics di ASEAN pada 2003-2006, dan sebagai Advisor to Executive Directorat South East Asia Voting Group Office, International Monetary Fund, Washington D.C, USA pada tahun 2000-2003.