"Setelah dirasionalisasi, dihitung-hitung lagi, sudah ada beberapa pekerjaan yang sudah dikerjakan BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) sehingga anggaran yang semula diperhitungkan Rp 185 miliar terkoreksi jadi Rp 142 miliar," katanya.
Adapun pembangunan Pasar Mebel, Heru mengatakan akan mendapat dana senilai Rp 22 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Perindustrian. Proyek pasar yang akan menjadi sentra industri kecil dan menengah (IKM) mebel itu diperkirakan akan dimulai bulan Mei 2023 dan ditarget rampung menjelang akhir tahun ini.
"Desember nanti pedagang sudah harus masuk (Pasar Mebel Gilingan)," kata Heru.
Ia menyebut, Pasar Mebel nantinya memiliki kapasitas hingga 26 pedagang. Selain tempat untuk berjualan seperti kios dan los untuk pedagang oprokan, pasar mebel yang akan dibangun satu lantai itu juga memiliki fasilitas untuk kuliner, tempat untuk perkantoran, Musala, dan mitigasi kebencanaan hidran.
Pasar Mebel juga akan memiliki ruangan khusus untuk tempat workshop bagi perajin mebel.
"Untuk workshop sudah. Nanti akan dibuatkan satu ruangan khusus berukuran besar untuk workshop. Jadi kalau di Ngemplak itu produsen ngamril dan sebagainya, di lokasi pasar yang baru nanti aktivitas mereka tidak akan sampai mengganggu warga sekitar misalnya dengan suara bising dan debu material mebel," tuturnya.
Pilihan Editor: Pedagang Pasar Sulit Dapat Stok Minyakita dan Minyak Curah, Harganya Melonjak Hingga Rp 17.000 per Liter
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.