TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 130 konsumen Meikarta meminta pengembalian dana atau refund atau karena unit apartemen yang dibelinya tak kunjung diserahkan oleh pengembang. Namun, pihak pengembang menawarkan opsi titip jual. Apa untung rugi dari dua cara itu?
Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit menjelaskan konsekuensi opsi refund berarti uang konsumen dikembalikan sesuai jumlah yang disetorkan. Misalnya, unit apartemen yang dibeli adalah Rp 125 juta pada 2017, maka yang dikembalikan sama seperti harga ketika membeli.
Sedangkan opsi titip jual berarti Meikarta akan mengumpulkan unit yang mau dijual melalui sebuah marketing in house untuk dijual ke pasar. "Lewat secondary market," kata Panangian saat dihubungi Tempo, Rabu, 15 Februari 2023.
Panangian memperkirakan opsi titip jual bisa membuat uang konsumen kembali lebih banyak daripada opsi refund. Namun begitu, uang baru bisa dikembalikan saat unit tersebut laku terjual.
"Itu pros cons (pro kontra)-nya. Nggak bisa dibilang lebih baik, semua punya kebaikan. Kalau titip jual harganya lebih tinggi. Sedangkan kalau opsi refund, harganya berdasarkan harga saat pembe;ian," ujar Panangian.
Lebij jauh ia menyebutkan praktik opsi titip jual di dunia properti karena gagal serah terima jarang terjadi. Selama ini, kata dia, perjanjian jual beli di Indonesia tidak dikontrol pemerintah sehingga bila ada keterlambatan penyerahan unit biasanya dibiarkan.
"Nggak ada masalah si pengembang, si konsumennya pasrah aja. Jadi, hukum tidak mengakomodasi kepentingan konsumen secara seimbang dengan pengembang di Indonesia. Itu yang terjadi," tutur Panangian.
Walhasil, tak jarang ditemui konsumen properti akhirnya kecele, tidak bisa menerima unitnya sesuai jadwal. "Ya dia terima aja. Percaya aja, pasti dikasih, kira-kira gitu. Ya begitulah, membeli properti yang belum dibangun. Itu risikonya," katanya.
Adapun opsi titip jual kembali mengemuka saat rombongan DPR RI melakukan kunjungan ke Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kemarin, Selasa, 14 Februari 2023.
Selanjutnya: "Ada 130 konsumen yang meminta uang...