TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo mengungkapkan nilai transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat dalam mendorong kegiatan ekonomi. Perkembangan ini ditopang semakin luasnya ekonomi digital dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta pesatnya digital banking.
Nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Januari 2023 tumbuh, kata Perry, 26,08 persen (Year on Year/ YoY) sehingga mencapai Rp 36,57 triliun. Adapun nilai transaksi digital banking meningkat 27,96 persen (YoY) menjadi Rp 4.900,6 triliun.
“Nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit naik 5,42 persen (YoY) menjadi Rp 689,09 triliun,” ujar Perry dalam konferensi pers hybrid di Gedung BI, Jakarta Pusat, pada Kamis, 15 Februari 2023.
Perry menjelaskan bahwa BI akan terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi transaksi pembayaran cross border. Caranya melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Sementara itu, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Januari 2023 meningkat 5,07 persen (YoY) mencapai Rp 930,05 triliun. “BI memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tutur Perry.
Selain itu, Perry menambahkan, apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut menguat. Itu jugamendukung stabilitas perekonomian. “Nilai tukar rupiah pada 15 Februari 2023 menguat 2,39 persen dibandingkan dengan level akhir Desember 2022,” kata dia.
Apresiasi rupiah tersebut relatif lebih baik dibandingkan dengan apresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya. Dia mencontohkan, seperti Filipina (0,99 persen), Thailand (0,85 persen), dan Malaysia (0,27 persen).
Menurut Perry, rupiah yang terus menguat ini didorong oleh aliran masuk modal asing ke pasar keuangan domestik. Hal itu sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik yang tetap baik dengan stabilitas yang terjaga.
“Imbal hasil aset keuangan domestik yang tetap menarik, dan ketidakpastian pasar keuangan global yang mereda,” tutur Perry.
Pilihan Editor: Perpu Cipta Kerja Disetujui DPR, Partai Buruh Siapkan Aksi Besar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.