Mengutip laman resmi Kementerian ESDM, pemerintah memiliki strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang. Strategi jangka pendek yang bakal adalah optimasi Lapangan Banyu Urip melalui pengeboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastic dan ditargetkan first oil tahun 2028 dengan perkiraan tambahan cadangan sebesar 125 MMBO.
Selain itu di Wilayah Kerja (WK) Rokan dengan melakukan drilling secara massif, serta ekspansi water flood dan steam flood. Sedangkan strategi panjang untuk peningkatan produksi minyak, pemerintah bakal meningkatkan eksplorasi di Area Seram. Menurut Arifin, terdapat potensi oil inplace yaitu minyak 7.596 MMBO dan gas 13,69 TCF.
Selain itu, eksplorasi Area Warim di mana terdapat potensi minyak 25.968 MMBO dan gas bumi 47,37 TCF. Namun terdapat tantangan dalam pengembangan area Warim yaitu tumpang tindih dengan Taman Nasional Lorentz. Untuk itu, Kementerian ESDM berkoordinasi dengan Kementerian KLHK.
Strategi lainnya adalah pengembangan MNK di WK Rokan. Menurut Arifin, terdapat 14 area berpotensi MNK di seluruh Indonesia dengan target tahun 2030 sebesar 75.000 BOPD.
Pilihan Editor: Temukan Cadangan Gas di Maluku, Ini Rencana SKK Migas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.