TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics Indonesia (Core) Mohammad Faisal menanggapi soal keberadaan mafia beras yang diduga menjadi penyebab kenaikan harga komoditas tersebut saat ini.
Menurut Faisal, sebetulnya setiap tahun harga beras tinggi menjelang panen raya. Sehingga harga beras baru turun ketika puncak panen raya, yang diperkirakan terjadi pada Maret mendatang.
Ia berujar masalah beras yang terjadi saat ini disebabkan suplainya yang sedikit, tak sebanding dengan demand atau permintaan konsumen. "Kondisi ini yang memang rawan untuk kemudian dimainkan oleh mafia beras. Tapi menurut saya mafia beras itu juga terjadi karena peran Bulog memang kecil," tuturnya saat dihubungi Tempo, Senin, 13 Februari 2023.
Faisal menjelaskan Bulog hanya menguasai kurang dari 20 persen cadangan nasional. Artinya, sebagian besar cadangan beras nasional atau 80 persennya dikuasai oleh perusahaan swasta. Oleh karena itu, Faisal menilai persoalan beras adalah masalah yang lebih struktural.
Semestinya, menurut Faisal, pemerintah sudah harus memperkuat Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan. Selain itu, ia juga mendorong agar kedudukan Badan Pangan Nasional (Bapanas) lebih kuar untuk mengatasi sengkarut beras ini agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap tahun.
Sebelumnya, Satgas Pangan Kepolisian Daerah Banten menangkap tujuh tersangka kasus dugaan pengoplosan dan pengemasan ulang beras Bulog. Tujuh tersangka tersebut diduga melakukan tindak pidana perlindungan konsumen dan persaingan dagang di wilayah hukum Polda Banten.
Penangkapan tersebut adalah buntut dari laporan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas ihwal dugaan keberadaan mafia beras yang membuat harga melonjak hingga Rp 12.000 per kilogram.
"Apa yang saya sampaikan minggu lalu terbukti hari ini. Kalau saya dalami, ini merupakan wujud kegiatan mafia," ujar Buwas dalam konferensi pers di kantor Polda Banten pada Jumat, 10 Februari 2023.
Beras Bulog kemasan 50 kilogram dikemas ulang menjadi beberapa ukuran, mulai dari 5 kilogram hingga 25 kilogram. Harga beras Bulog yang dibanderol Rp 8.300 per kilogram, Dijual dengan harga rata-rata Rp. 11.800 per kilogram.
Sebanyak 350 ton beras disita sebagai barang bukti. Polda Banten juga menyita tiga timbangan digital, enam mesin jahit karung, 8.000 karung beras merk Bulog, 10.000 karung beras premium, beserta sejumlah bukti transfer, dan 50 nota penjualan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini