TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga Bitcoin merosot ke bawah level US$ 22.000 atau Rp 334 juta (dengan acuan Rp 15.200 per dolar) pekan ini. Hal itu terjadi di tengah penurunan pasar yang lebih luas menyusul informasi raksasa bursa kripto Kraken telah setuju untuk menutup operasi staking kripto di Amerika Serikat.
“Saham perusahaan penyedia platform transaksi Coinbase juga ambruk 22 persen pekan ini menyusul berita terkait permasalahan yang dialami Kraken,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Senin, 13 Februari 2023.
Ibrahim juga menjelaskan penambang bitcoin Marathon Digital Holdings (MARA) juga diprediksi ambles 15 persen pekan ini. Serta saham perusahaan yang rajin menimbun Bitcoin, MicroStrategy (MSTR), turun 12 persen pekan ini.
Kabar soal permasalahan Kraken muncul sehari setelah CEO Coinbase Brian Armstrong memposting di Twitter bahwa soal rumor yang beredar soal industri kripto. Rumor itu menyebutkan bahwa Securities and Exchange Commission (SEC) atau komisi sekuritas dan bursa efek Amerika ingin menghapus operasi staking kripto di negara itu untuk pelanggan ritel.
“Ditambah lagi, jika Paxos kalah dengan gugatan SEC, maka investor mengkhawatirkan adanya penurunan harga lebih lanjut,” kata Ibrahim.
Namun, jika dilihat secara tren, ada beberapa pertimbangan yang harus diketahui oleh investor. Salah satu analis dengan nama samaran IncomeSharks di Twitter, menjelaskan bahwa pasar masih akan stagnan pekan ini.
Analis itu menyatakan, saat ini hal yang terpenting adalah pemulihan harga pada pekan ini, untuk menghapus berita-berita buruk dikarenakan oleh SEC. Pasalnya, dengan sejumlah kejadian yang terjadi belakangan ini ditakutkan bakal menghapus reli sejak Januari 2023 secara total, dan menciptakan all time low terbaru.
“Pengawas moneter global telah menyarankan El Salvador untuk berhati-hati dalam memperluas paparan pemerintah terhadap Bitcoin (BTC) karena sifat spekulatif pasar crypto,” ucap dia,
Pernyataan pada 10 Februari dari Dana Moneter Internasional (IMF) menekankan bahwa risiko Bitcoin terhadap El Salvador belum terwujud. Alasannya karena penggunaan Bitcoin yang terbatas oleh negara tersebut.
Dalam perdagangan pasar Amerika, hingga pukul 21.20 WIB, Senin, Bitcoin melemah di harga US$ 21,596.10/ koin (turun 1,03 persen). Volume transaksinya sebesar US$ 22,58 miliar dengan kapitalisasi pasar US$ 416,88 miliar.
“Sedangkan untuk perdagangan Selasa (14 Februari 2023), Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif, namun melemah di kisaran US$ 20.818.20/ koin - US$ 22.522,10/ koin,” tutur Ibrahim.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini