TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI menyatakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari BI dapat membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas.
Sebagai informasi, sejak dibuat, QRIS memang disiapkan untuk UMKM. Tapi saat ini pengguna QRIS meluas, tak hanya UMKM saja.
Baca juga:
Dilansir dari Antara, Minggu, 11 Februari 2023, Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengau Rahmat Dwi Saputra menuturkan, alat dan metode tersebut efektif bagi UMKM untuk naik kela karena dengan QRIS aktivitasnya (transaksi, red.) terlihat.
Menurut BI, berikut ini beberapa fakta tentang QRIS bagi UMKM:
1. Tidak perlu repot menyiapkan uang kembalian
Sebagai pelaku UMKM, pastinya pernah kelimpungan dalam menyiapkan uang kembalian pembeli. Tidak jarang seorang penjual harus mencari penjaga parkir atau penjual gorengan, hanya untuk menukarkan uang pecahan Rp 50.000 ke pecahan Rp 2.000. Oleh karenanya, dengan menggunakan QRIS, drama seperti ini tidak akan terjadi lagi. QRIS akan membuat semua uang yang pedagang terima, tersimpan dengan aman dalam dompet digital yang digunakan.
Jadi, para pedagang UMKM tidak perlu repot lagi menerima dan mengembalikan uang tunai selama berjualan.
2. Transaksi jual beli menjadi lebih praktis
Para pelaku UMKM harus mempunyai QRIS untuk dapat memproses pembayaran secara digital berbasis QR Code. Hanya perlu satu QR Code di satu toko milik UMKM untuk menerima seluruh pembayaran dari mobile banking berbagai bank, hingga aplikasi pembayaran e-wallet seperti OVO, Gopay, Dana, LinkAja, ShopeePay, dan yang lainnya. Untuk menjadi merchant QRIS, cukup mendaftar langsung di link berikut https://www.aspi-indonesia.or.id/standar-dan-layanan/qris/#
Kehadiran QRIS membuat transaksi jual beli makin mudah, simpel serta praktis, tinggal scan dan bayar.
3. Memudahkan Proses Settlement
QRIS akan memudahkan dalam menganalisa keuangan bisnis kamu. Seluruh transaksi penjualan bisa dipantau secara realtime. Para pedagang tidak perlu mencatat omset penjualan secara manual karena semua transaksi bisa terekam secara otomatis. Hal ini akan berdampak positif kepada credit score bisnis. Dengan demikian, ketika suatu saat membutuhkan pinjaman modal usaha, prosesnya akan lebih mudah.
4. Aktivitas perbankan lebih mudah dipantau
Perbankan yang menjadi tempat pelaku UMKM mempercayakan penyimpanan uangnya juga akan dengan mudah memantau aktivitas transaksinya, termasuk perkembangan dari waktu ke waktu.
Apalagi, kalangan perbankan melalui aplikasi mobile banking yang dimiliki sudah menyediakan fitur QRIS untuk memudahkan nasabah untuk menggunakan QRIS ketika bertransaksi. Bank tempat UMKM buka rekening bisa memantau setiap hari, bahkan, setiap detik ketahuan setiap ada transaksi, sehingga, jika ada peningkatan skala usaha akan kelihatan.
5. Menargetkan 2,3 juta pengguna baru
Bank Indonesia atau BI menargetkan penambahan sebanyak 2,3 juta pengguna baru Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jawa Tengah yang merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari BI.
Dengan penambahan sebanyak itu, tercatat pertumbuhan sebesar 103 persen sehingga saat ini sudah ada 3 juta pengguna QRIS di Jateng dan akan terus diupayakan peningkatannya dari tahun ke tahun.
ANTARA