Sekitar tahun 2005, masalah sudah terjadi di pabrik patungan ini. Kala itu, Direktur Utama AAF Rauf Purnama diketahui bertemu Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla untuk membicarakan kelanjutan pabrik yang sudah tidak beroperasi sejak 2003.
Pada 2011, pemerintah menugaskan PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), mengakuisisi 40 persen saham AAF. Dikutip dari laman resmi Pustri, AAF disebut berhenti beroperasi sejak tidak adanya lagi pasokan gas dari ExxonMobil Oil Indonesia Inc pada Agustus 2003.
Direktur Utama Pusri saat itu adalah Arifin Tasrif yang sekarang jadi Menteri ESDM. Setelah mengambi alih 40 persen saham, Arifin berencana menggabungkannya dengan PIM. Pusri menguasai 99,99 persen saham di PIM. Di sisi lain, total 60 persen saham di AAF oleh pemerintah selama ini sebenarnya juga dipegang lewat Pusri.
Hiingga Februari 2019, kepemilikan AAF beralih ke PIM yang juga anak perusahaan PT Pupuk Indonesia. Akuisi terjadi beberapa bulan sebelum Erick dilantik Jokowi jadi Menteri BUMN pada Oktober 2019.
Masalah di AAF maupun PIM juga diungkap Jokowi. Ia menyebut sejak 2005, kedua pabrik terkendala oleh pasokan gas untuk operasional. Kepala negara lantas mempertanyakan apakah impor gas tidak bisa dilakukan, kalau memang pasokan dari dalam negeri kurang. "Saya enggak tau, berpuluh tahun, bertahun-tahun kita diamkan saja aset sebesar ini," ujarnya.
Selanjutnya: Sembari menunggu AAF bisa....