TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan PT Pupuk Indonesia (Persero) mencari jalan keluar atas persoalan pasokan gas untuk pabrik pupuk di Aceh. Baik untuk pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda yang hari ini baru diresmikan maupun PT ASEAN Aceh Fertilizer yang masih belum beroperasi.
"Saya minta betul-betul komitmennya," kata Jokowi saat peresmian pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda di Kabupaten Aceh Utara, Jumat, 10 Februari 2022.
Saat peresmian, Jokowi sempat menyampaikan kekesalannya karena kedua pabrik ini sempat berhenti beroperasi karena masalah pasokan gas. "AAF sama PIM berhenti, problemnya apa? ini sudah sejak 2005," kata dia.
Jokowi mendapat informasi pabrik pupuk berhenti karena kendala pasokan gas. Kepala negara lantas mempertanyakan apakah impor gas tidak bisa dilakukan, kalau memang pasokan dari dalam negeri kurang, "Saya tidak tahu, berpuluh tahun, bertahun-tahun kita diamkan saja aset sebesar ini," ujarnya.
Dikutip dari laman resmi PT Pupuk Sriwidjaja atau Pusri, AAF disebut berhenti beroperasi sejak tidak adanya lagi pasokan gas dari ExxonMobil Oil Indonesia Inc pada Agustus 2003. Pusri adalah anak perusahaan Pupuk Indonesia yang mengakuisisi 40 persen saham AAF pada 2011.
Sedangkan pada Februari 2022, PIM melaporkan akan kembali mengoperasikan pabrik amonia mereka yang berhenti operasi sejak bertahun-tahun lalu. Selanjutnya pada Desember 2022, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan alokasi pasokan gas untuk PIM pada 2023 dalam kondisi aman. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menuturkan, tidak ada masalah sama sekali terkait alokasi pasokan gas untuk PIM.
Dwi menyebutkan, kebutuhan gas untuk pabrik PIM-1 pada 2023 mendatang sebanyak 5 kargo akan bisa dipenuhi. "Tersedia, kami sudah hitung-hitung kok, kalau pakai LNG kargonya ada," kata Dwi.
Hari ini Jokowi meresmikan pabrik NPK PIM di Aceh Utara. Jokowi menyebut investasi Rp 1,7 triliun digelontorkan untuk pabrik ini, baik untuk kebutuhan industri NPK, maupun untuk sarana pelabuhan utama. Sedangkan, ASEAN Aceh Fertilizer belum bisa dioperasikan sampai hari ini. "AAF masih ada banyak masalah yang harus dilihat dan dihitung," kata Jokowi.
Pilihan Editor: Jokowi Kesal 2 Pabrik Pupuk di Aceh Berhenti Produksi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.