TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah belum mengumumkan kebijakan insentif kendaraan listrik hingga hari ini. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pemerintah masih melakukan pembahasan.
“Sebentar lagi. Sabar,” tutur Arifin ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 10 Februari 2023.
Arifin mengatakan populasi sepeda motor di Indonesia mencapai 120 juta unit. Menurutnya, hal tersebut akan menjadi baik jika segera dilakukan elektrifikasi. Sebab, akan menurunkan konsumsi bahan bakar minyak atau BBM. Penggunaan devisa pun bisa dialihkan untuk kebutuhan lainnya.
Tak hanya itu, konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik, menurut Arifin, bisa membangun lapangan pekerjaan sekaligus mengembangkan potensi usaha. “Jadi yang konversi itu memang dirancang untuk bisa memaksimalkan kemampuan potensi industri komponen dalam negeri. Kemudian, melibatkan bengkel-bengkel UMKM yang banyak,” ungkapnya.
Ihwal insentif kendaraan listrik, sebelumnya Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan bahwa penyalurannya akan dilakukan Kementerian Perindustrian dengan dana yang diberikan Kementerian Keuangan. Sementara Kementerian ESDM akan mengambil peran dalam konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.
“Detailnya lagi dimatangkan agar pada saatnya nanti memudahkan para penerima insentif. Karena ini uang rakyat jadi harus hati-hati," ujar Rida di Kementerian ESDM, Senin, 30 Januari 2023.
Pengumuman insentif kendaraan listrik bisa dikatakan terlambat. Sebab, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengatakan aturan terkait besaran insentif kendaraan listrik akan keluar awal Februari 2023.
Dalam acara Saratoga Investment Summit 2023 di Jakarta, Luhut menegaskan upaya tersebut dalam rangka mempercepat adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) atau electric vehicle (EV).
“Kami sudah finalkan (terkait KBLBB) di Ratas (Rapat Terbatas) kemarin, minggu depan sudah harus keluar Permen (Peraturan Menteri) dari Kementerian Keuangan terkait subsidi dan sebagainya. Mudah-mudahan minggu depan, Februari awal. Sekitar Rp 7 juta ya kira-kira untuk motor listrik baru dan nanti diumumkan. Semua akan diprioritaskan untuk rakyat yang sederhana,” kata Luhut di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023, dikutip dari Antara.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: Polda Banten Tangkap Pengoplos Beras Bulog, Buwas: Bukti Ada Mafia Beras
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.