TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga masih enggan membeberkan calon investor asing yang bakal digandeng Garuda Indonesia. Dia mengatakan, saat ini proses negosiasi masih berlangsung.
“Tunggu saja,” kata Arya ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian BUMN, Rabu, 8 Februari 2023. Dia enggan buka-bukaan karena masih banyak kemungkinan terjadi perubahan.
Kendati begitu, Arya mengatakan pihaknya terbuka bagi siapapun investor yang ingin berkontribusi untuk pengembangan maskapai berplat merah tersebut. Baik investor lokal maupun investor asing, kata dia, bukan masalah.
“Kalau ada nasional yang mau masuk, silakan. Mau internasional kalau mau mengembangkan Garuda lebih punya jaringan, juga silakan,” ujar Arya. “Mana aja deh,” imbuhnya.
Menteri BUMN Erick Thohir pernah menyebut menginginkan investor yang akan bergabung di Garuda Indonesia adalah pemodal dari dalam negeri. Kementerian BUMN tengah berkeliling untuk membuka pintu investasi di perusahaan pelat merah tersebut.
“(Roadshow investor) sudah, baik di luar (negeri) sama dalam (negeri). Tapi memang kami kecenderungan mau yang dalam (negeri), itu sangat bagus,” ujar Arya saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa, 17 Mei 2022.
Arya mengatakan Kementerian BUMN sudah memiliki kriteria bagi investor. “Yang pasti kita juga cari patner yang kesehatan keuangannya bagus,” ucap Arya. Kementerian BUMN juga ingin investor Garuda nantinya satu visi dengan perusahaan untuk mengembangkan maskapai sesuai dengan rencana bisnisnya.
Kementerian BUMN juga pernah sempat menyinggung investor asing dari Timur Tengah yang akan menanamkan modal di Garuda Indonesia. Namun, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo pada 1 Februari lalu mengatakan belum ada pembahasan ihwal nilai.
RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Luhut Soal Penimbunan Minyakita: Kalau Ada yang Bermain-main, Kami Akan Tutup
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.