TEMPO.CO, Jakarta - Rivian Automotive melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap 840 tenaga kerjanya. Hal itu dilakukan untuk memangkas biaya karena kondisi perusahaan saat ini sedang bergulat dengan dana cadangan yang turun dan melemahnya ekonomi. Jumlah karyawan yang di-PHK tersebut setara dengan 6 persen dari jumlah seluruh karyawan yang bekerja di Rivian Automotive.
"PHK ini terjadi di tengah penurunan harga kendaraan listrik yang dipicu oleh pemotongan harga yang baru-baru ini dilakukan oleh Tesla dan Ford Motor Co," ujar Chief Executive Rivia, R.J. Scaringe Rivia seperti dilansir dari Reuters, Rabu 8 Februari 2023,
Meski begitu, dia mengklaim bahwa pengurangan jumlah karyawan tidak akan mempengaruhi operasi manufaktur di pabriknya di Normal, Illinois. Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya memfokuskan sumber daya untuk meningkatkan produksi kendaraan dan mencapai profitabilitas.
"Kami sudah melakukan penawaran umum perdana saham pada November 2021, harga saham Rivian tetap turun hampir 90 persen dari puncaknya bulan itu hingga penutupan Selasa 31 Januari 2023," paparnya.
Menurut dia, pemotongan harga oleh Tesla dan Ford juga diperkirakan akan merugikan perusahaan-perusahaan rintisan mobil listrik seperti Rivian, Lucid Group dan Arrival, yang mengatakan akan memberhentikan separuh dari jumlah karyawannya. Meskipun penawaran umum perdana (IPO) sukses pada November 2021,
Akibat kebijakan tersebut, harga saham Rivian pun turun 4 persen pada Rabu 1 Januari 2023.
Selain itu, saham Rivian telah turun hampir 90 persen dari level tertingginya hingga penutupan hari Selasa.
Analis CFRA Research Garrett Nelson mengatakan Rivian telah kehilangan banyak uang dan ingin tumbuh pada tingkat yang jauh lebih cepat, tetapi perusahaan terus memacu peningkatan produksi mobil listrik sehingga tidak dapat menurunkan biaya unit secara signifikan.
Setelah adanya pemangkasan tersebut, kedepannya Rivian berfokus pada peningkatan produksi truk R1 dan van pengiriman EDV.
Pilihan editor: Rivian Batal Menaikkan Harga Mobil Listrik Pick-Up dan SUV, Alasannya Menarik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini