Jika konsumen tergolong investor yang konservatif dan tidak berani mengambil risiko besar, produk unit link jenis ini bisa jadi pilihan, sebab selain berjangka waktu pendek, risikonya paling rendah.
Fixed Income Unit Link atau unit link pendapatan tetap. Lazimnya, komposisi dana investasi nasabah akan difokuskan minimal 80 persen di instrumen obligasi. Jika konsumen yang ingin mendapatkan keuntungan pada tingkat bunga optimal namun tetap mengutamakan pendapatan yang stabil dan konsisten, bisa mempertimbangkan untuk mengambil unit link tipe ini.
Managed Unit Link atau unit link pendapatan campuran, yang biasanya menempatkan portfolio pada saham dan obligasi dengan komposisi tertentu. Banyak orang yang berpendapat, jenis unit link ini sesuai bagi para nasabah yang ingin memperoleh pendapatan memadai sekaligus peluang pertumbuhan investasi jangka panjang.
Equity Unit Link atau unit link dana saham, yang menempatkan dana nasabah pada saham minimal 80 persen. Jika konsumen ingin mendapatkan keuntungan berinvestasi secara maksimal bisa mempertimbangkan unit link ini. Syaratnya, konsumen harus berani mengambil risiko tinggi. Sebab, nilai investasi yang dibenamkan di unit link jenis ini sangat bergantung pada pergerakan indeks saham.
Pahami ini agar tak merasa terjebak
Agar konsumen tidak merasa "terjebak" ketika memutuskan membeli produk unit link, dalam laman OJK Devi Dimitra Maksum dari Manulife Financial memberikan sejumlah tips.
Pertama, pilih jenis unit link yang sesuai dengan profil pribadi. Misalnya, nasabah konservatif jangan memilih unit link dana saham yang berisiko tinggi, sebaliknya nasabah agresif jangan memilih unit link pendapatan tetap yang memberi imbal hasil rendah.
Kedua, membeli unit link dari perusahaan asuransi yang sehat, besar, dan terpercaya. Selain itu pelajari juga track record perusahaan tersebut dalam membayar klaim nasabah apakah mudah atau sulit.
Ketiga, pelajari dengan seksama ilustrasi produk unit link yang dibuat oleh agen. Jangan ragu sedikit pun untuk menanyakan jika merasa kurang jelas atau tidak paham.
Di samping itu, pastikan agen memiliki lisensi atau sertifikat sebagai agen penjual unit link yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Hanya agen yang memiliki sertifikat ini yang berhak menawarkan produk unit link kepada konsumen.
Keempat, cermati komponen biaya yang diberlakukan perusahaan asuransi penerbit unit link. Sebagai gambaran, jika membeli reksa dana langsung ke manajer investasi akan dikutip fee pengelolaan dana sekitar 2 persen, maka ketika membeli unit link dari perusahaan asuransi, logikanya akan dikenakan fee dua kali: untuk membayar perusahaan asuransi dan membayar si manajer investasi.
Baca juga: Sentil OJK Soal Banyak Masalah di Asuransi, Jokowi Sebut Asabri, Jiwasraya, Wanaartha hingga ...
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.