"Sedari awal saya mengatakan risiko Indonesia masuk resesi kecil probabilitasnya," ucap Chatib.
Kemarin BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada 2022 mencapai 5,3 persen lantaran didorong oleh ekspor dan konsumsi rumah tangga. Kepala BPS Margo Yuwono menyatakan konsumsi rumah tangga mampu tumbuh 4,93 persen YoY pada 2022 atau lebih baik dari 2021 yang hanya tumbuh 2,02 persen YoY.
Selain itu, penyertaan modal tetap bruto (PMTB) alias investasi fisik menjadi sumber pertumbuhan tertinggi lainnya, yakni sebesar 1,24 persen. Margo menyebut ada net ekspor 0,81 persen, serta lainnya seperti konsumsi pemerintah dan konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 0,65 persen.
Pulihnya mobilitas masyarakat juga dinilai mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Hal tersebut ditunjukkan oleh kenaikan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 sebesar 18,36 persen.
Peningkatan mobilitas terlihat dari peningkatan jumlah penumpang di seluruh moda transportasi dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang naik sebesar 251,28 persen pada 2022 YoY. Rata-rata tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang meningkat 11,54 persen YoY.
Baca juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2022 Terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.