Margo menuturkan, indeks penjualan eceran rill tumbuh 1,62 persen secara year on year dan secara kumulatif tumbuhnya 5,94 persen. Demikian juga penjualan mobil penumpang itu naik 10,87 persen secara year on year dan secara kumulatif 18,76 persen sepanjang 2022. Serta penjualan sepeda motor naik 24,15 persen secara year on year dan 3,24 persen secara kumulatif.
“Kemudian indikator stabilitas daya beli masyarakat dilihat dari nilai transaksi uang elektronik kartu debit dan kredit tumbuh 0,66 persen secara year on year dan 5,18 persen secara kumulatif. Dan penerimaan PPh pasal 21 tumbuh 9,43 persen secara year on year dan 18,46 persen secara kumulatif,” kata Margo.
Selain itu, konsolidasi yang kuat antara kebijakan fiskal dan moneter juga membuat aktivitas produksi semakin ekspansif. Hal itu didukung oleh prompt manufacturing index Bank Indonesia yang masih ekspansif, mencapai 50,06 persen meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan empat 2021 sebesar 50,17 persen.
Kemudian impor bahan baku dan barang modal masing-masing tumbuh 23,04 persen dan 26,99 persen secara year on year, sedangkamn barang konsumsi turun 1,47 persen. Selain itu penjualan listrik naik sebesar 2,70 persen year on year, terutama didorong oleh konsumen listrik untuk segmen bisnis.
“Serta kapasitas produksi terpakai pengolahan triwulan empat 2022 sebesar 71,15 persen, lebih tinggi dari triwulan empat tahun 2021 yang sebesar 69,53 persen,” tutur Margo.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini