TEMPO.CO, Jakarta - Rhenald Kasali, Guru Besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), menyebutkan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk mencegah Indonesia terkena resesi global.
Negara-negara di seluruh dunia pada tahun 2023 diprediksikan akan mengalami resesi. Resesi adalah masa saat ekonomi suatu negara sedang menurun dan ditandai dengan Produk Domestik Bruto (PDB) negatif, peningkatan pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Baca: MinyaKita Langka di Pasaran, Simak Aturan Baru untuk Membelinya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tahun lalu bahkan menyatakan bahwa situasi ekonomi pada tahun 2023 akan semakin sulit akibat ancaman resesi global. Berbagai masalah akan semakin buruk, seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi yang merosot, dan krisis fiskal, energi, dan pangan.
Berikut poin-poin yang disampaikan Rhenald Kasali agar Indonesia bisa terhindar dari resesi global seperti dirangkum Tempo:
Pemerintah Jangan Jumawa
Rhenald Kasali memperingatkan agar pemerintah tidak terlalu merasa optimistis bahwa Indonesia tidak akan terkena dampak resesi global pada 2023. Ia juga menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang terlalu percaya diri bahwa tahun 2023 Indonesia jauh dari resesi.
"Pertama, tentu saja kita tidak boleh jumawa ya. Karena sesuatu yang tidak terjadi kalau kita salah, terpeleset bisa saja kita, berat," ucap Rhenald Kasali usai menjadi pemateri Forum Bisnis yang menjadi rangkaian acara Musyawarah Cabang (Muscab) IX Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Solo di The Sunan Hotel, Sabtu, 4 Januari 2023.
Menurut Rhenald, baru-baru ini Indonesia hampir terkena dampak dari resesi ekonomi global. Beruntung, masalahnya cepat diselesaikan.
"Kita hampir kena, tapi untung cepat ditangani, yakni saat kurs dolar sudah hampir Rp 15.788 per dolar Amerika Serikat pada 28 Desember 2022. Tapi hari ini turun dan sudah bagus. Makanya kita tidak boleh jumawa," tuturnya.
Indonesia Tidak Lepas dari Pengaruh Global
Kedua, Rhenald Kasali menyatakan bahwa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh global. Salah satu masalah global adalah mengenai tingkat kesuburan di Indonesia yang menurun. Saat ini, angka kesuburan di Jakarta Barat adalah 1,7. Sementara di Bali, Jawa Timur, dan Solo, angka kesuburannya di bawah 2.
"Artinya rata-rata angka kesuburan di tiap kota di Indonesia di bawah 2. Kita harus menjaga agar paling tidak 2. Supaya populasi penduduk di Indonesia stabil," katanya.
Menurut Rhenald, populasi penduduk Indonesia harus stabil. Jika populasi penduduk menurun, Indonesia berisiko harus mengimpor tenaga kerja. "Banyak orang asing yang akan menjadi imigran di Indonesia untuk bekerja karena situasi di Indonesia lebih baik dibandingkan negara lain," ujarnya.
Selanjutnya: Ekspor Indonesia....