TEMPO.CO, Jakarta - Nama PT SAI Apparel Industries ramai dibicarakan belakangan ini setelah pemberitaan perusahan tak membayar upah lembur karyawannya. Seperti apa profil perusahaan yang berlokasi di Grobogan, Jawa Tengah, ini?
PT SAI Apparel Industries adalah perusahaan manufaktur pakaian jadi yang didirikan pada tahun 1998. Dilansir dari laman resminya, PT SAI Apparel Industries telah membukukan omzet penjualan sebesar US$ 90 juta selama 23 tahun perjalanannya.
Baca: Pekerja PT SAI Aparel Industries Protes Lembur Tak Dibayar, Begini Videonya yang Viral
Perusahaan tersebut berdiri di lahan seluas 18 hektare dengan lebih dari 10 ribu karyawan. Dengan jumlah karyawan sebanyak itu, PT SAI Apparel Industries mampu memproduksi ratusan ribu hingga jutaan produk tiap bulannya.
PT SAI Apparel Industries mampu melakukan produksi pemotongan dan jahit sebanyak 2 juta pcs, anyaman 1,5 juta pcs, rajutan dan percetakan 500 ribu pcs, laundry 2,5 juta pcs. Selain itu, perusahaan juga mampu membordir dan penyelipan pin sebanyak 300 ribu.
Dalam menjalankan bisnisnya, PT Apparel Industries disokong dengan modal sebesar US$ 9 juta dengan dana cadangan sebesar US$ 15 juta. Perusahaan menginvestasikan modal tersebut pada mesin-mesin canggih di berbagai bidang mulai dari produksi, pemotongan otomatis yang digunakan di semua bidang pemotongan, dan mesin untuk operasi khusus.
PT SAI Apparel Industries juga memiliki manufaktur sendiri untuk membantu produksinya dalam hal karton dan polybag. Kantor pusat PT SAI Apparel Industries terletak di Gedung Sainath Tower Lantai 19 Suite 1902, Jalan. Selangit B-9 Nomor 7 Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tersandung kasus upah lembur pekerja
Nama PT SAI Apparel Industries ramai diperbincangkan warganet setelah sebuah video yang tersebar viral di media sosial TikTok. Video berdurasi 2 menit itu memperlihatkan adu argumen seorang pekerja dengan atasannya di PT SAI Apparel Industries tentang lembur yang tidak dibayar.
Dilansir dari laman Kemnaker, diketahui pekerja wanita itu bernama Erma. Video pendek itu dibuka dengan teriakan pekerja wanita ke seorang pria.
Pria tersebut merupakan tenaga kerja asing (TKA) India yang menjadi atasan Erma. Belakangan diketahui pria tersebut bernama Shanji. Shanji dengan nada tinggi meminta Erma keluar dari pabrik.
Selanjutnya: "Keluar," katanya pada video ...