"Vokasi yang berkaitan dengan engineering dan keahlian-keahlian teknis. Di Solo ini ada salah satu yang bagus, ATMI. Jadi orang mau bikin manufaktur tenaga teknisnya ada nggak? Itu kurang di kita," tuturnya. "Orang mau bikin algoritma, lulusan matematikanya ada nggak? Kurang. Orang mau bikin perusahaan asuransi tenaga aktuarianya ada nggak? Kurang sekali. Akhirnya diisi orang Taiwan, diisi orang Singapura. Kurang kita yang di bidang matematika."
Di sisi lain, kata Rhenald, Indonesia memiliki banyak SDM di bidang ilmu sosial, pendidikan, ilmu agama, namun kekurangan untuk bidang sains.
"Kalau cari sarjana ilmu sosial banyak sekali, ya, sarjana ilmu pendidikan banyak sekali, ilmu agama banyak sekali kita. Namun yang kita perlukan banyak adalah scientist-scientist, untuk bangun Indonesia," katanya.
Rhenald juga menambahkan hal lain yang tidak boleh diabaikan dalam mengantisipasi resesi yakni posisi geopolitik Indonesia dengan negara lain. Menurutnya, persoalan geopolitik harus dijaga. Sebab geopolitik ini jika tidak dijaga, akan memutuskan rantai pasok.
"Kita dulu berpikir Taiwan, tapi sekarang ketegangan juga ada di perbatasan India dan Tiongkok. Jadi geopolitik ini juga harus kita jaga. Oleh karena itu maka kerja keras kita untuk membangun industri dalam negeri itu penting," ucapnya.
Adapun melalui Muscab IX HIPMI Kota Solo itu, telah terpilih ketua umum baru yang akan memimpin BPC HIPMI Kota Solo untuk periode 2023-2026, yaitu Respati Ardi. Perolehan suara Respati Ardi berhasil mengungguli dua kandidat ketua umum lainnya yaitu Astrid Widayani dan Rosanto Adi. Respati Ardi mendapatkan 78 suara, sedangkan Rosanto Adi mendapat 29 suara dan Astrid mendapat 20 suara.
Perekonomian pada 2023 akan tumbuh melemah
Sebelumnya, Sri Mulyani menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal peringatan International Monetary Fund (IMF) bahwa dunia akan gelap gulita pada 2023. Namun pada kenyataannya, kata Sri Mulyani, pemulihan ekonomi nasional kini tengah meningkat.
“Indonesia pemulihannya meningkat sangat pesat. Dan itu harus kita jaga dan kita pertahankan,” ujar Sri Mulyani saat menyampaikan kuliah umum di STKIP PGRI Sumenep, Jawa Timur, yang disiarkan langsung YouTube Kemenkeu RI pada Kamis, 2 Februari 2023.
Ia lalu memaparkan bahwa sepanjang tahun 2022, ekonomi global melemah secara sangat signifikan. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 2,9 persen.
Terkait sejumlah prediksi menyebutkan perekonomian tahun 2023 bakal tumbuh lebih lemah lagi, menurut Sri Mulyani, hal itu harus tetap diwaspadai.
Apalagi, kata Sri Mulyani, ada tantangan baru usai pandemi Covid-19 yaitu dunia akan mengalami pelemahan ekonomi yang signifikan, sebagian menyebutnya sebagai resesi. “Kalau resesi itu ekonominya kontraktif. Kalau pelemahan dia menurun sangat tajam."
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.