Sementara itu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Presiden Jokowi telah memerintahkannya untuk mengisi seluruh pasar dengan Beras Bulog. "Hari ini dibuktikan begitu bongkar kontainer kita langsung arahkan beras masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang lewat Food Station sebagai mitra dan operator Bulog dalam kegiatan SPHP beras,” ujarnya.
Menurut Arief, masuknya beras Bulog langsung ke gudang Food Station bisa memangkas jalur distribusi. Dia harap bongkar dan distribusi lebih cepat sehingga beras dapat langsung didistribusikan ke Pasar Induk Beras Cipinang. Langkah ini, kata dia, jiga diharapkan meningkatkan kuantitas SPHP di pasar tersebut, sehingga dapat menekan harga beras di tingkat konsumen secara bertahap.
Selain itu, Arief menilai langkah itu merupakan bentuk dukungan stabilisasi beras di DKI Jakarta sebagai barometer nasional. “Beberapa hari sebelumnya setelah perintah stabilisasi masif dari Presiden, paralel Pj Gubernur DKI Jakarta meminta Badan Pangan Nasional dan Bulog membantu pasokan beras DKI Jakarta melalui Food Station, BUMD DKI Jakarta di bidang pangan. Kita bersama lalu berinisiatif mempercepat beras masuk dari Tanjung Priok langsung ke Gudang Food Station,” ucapnya.
Saat ini, Food Station memiliki stok beras di gudang sebanyak 14 ribu ton. Secara bertahap Bulog akan menambah stok beras Food Station sesuai kebutuhan per hari sebanyak 30 ribu ton. Beras yang datang ini memiliki kadar air sebesar 13,5 persen.
Bapanas juga telah menugaskan Bulog menggelontorkan beras ke pasar-pasar di seluruh wilayah di Indonesia. Bulog sendiri merencanakan impor beras sebanyak 500 ribu ton dan mendistribusikannya ke beberapa pelabuhan sehingga proses bongkar bisa dipercepat.
Menurut Arief, saat ini stok beras yang ada di Bulog sebanyak 370 ribu ton dan akan bertambah 200 ribu ton dalam Februari ini. Sehingga, menurut dia, dalam satu hingga dua bulan kedepan stok beras di Bulog harus distribusikan dan dihabiskan, karena panen raya akan berlangsung pada akhir bulan Februari, Maret, dan April.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini