Selanjutnya, dia berujar, di huruf d menyatakan bahwa komite kereta cepat membahas rekomendasi Menteri BUMN dan hasil review BPKP. Di dalam huruf e komite kereta cepat menetapkan jumlah cost overrun dan langkah serta dukungan pemerintah yang akan diambil. “Nah kami masuk ke rapat dengar pendapat ini posisinya ada di tahap ini,” ucap dia.
Di dalam huruf f Menteri BUMN dan Menteri Keuangan menindaklanjuti hasil keputusan komite kereta cepat sesuai kewenangan. “Ini secara dokumentasi sudah ada surat dari Menhub kepada Menkeu yang merupakan tindak lanjut dari keputusan kereta cepat,” ujar Didiek.
Selain itu dokumen pendanaannya, merujuk pada facility agreement (perjanjian fasilitas kredit) antara KCIC dan China Development Bank (CDB) yang ditandatangani pada 14 Mei 2017 dan di-addendum di tanggal 27 April 2018. Di dalamnya mengatur kebutuhan funding support (termasuk cost overrun).
“Maka pemegang saham melalui sponsor proyek KCJB wajib memenuhi kebutuhan ekuitas. Itulah dasar hukumnya,” kata Didiek.
Perhitungan cost overrun versi Cina
Berbeda dengan perhitungan versi Indonesia, pihak Cina membuat perhitungan pembengkakan biaya dengan nilai lebih rendah. Besaran cost overrun versi Cina tercatat sebesar US$ 982 juta. Sumber Tempo mengatakan, selisih besaran yang cukup jauh itu disebabkan oleh beberapa komponen yang tidak diperhitungkan Cina, misalnya soal biaya persinyalan.
Jika ditambah perhitungan pembengkakan biaya versi BPKP, nilai total proyek kereta cepat yang semula sebesar US$ 6,07 miliar, membengkak jadi US$ 7,5 miliar (sekitar Rp 115 triliun). Sedangkan jika ditambah dengan perhitungan versi Cina, nilai keseluruhan proyek menjadi US$ 7,05 miliar (sekitar Rp 107 triliun).
Adapun jika ditambahkan dengan potensi cost overrun sebesar US$ 1,9 miliar, nilai proyek menggelembung jadi US$ 7,97 miliar, atau sekitar Rp 122 triliun. Jumlah itu hampir menyamai anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2023.
Baca juga: Yakin Kereta Cepat Segera Beroperasi, Stafsus Erick Thohir: Sudah Ada Komitmen Jokowi dan Xi Jinping
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.