Dia menuturkan 15 bandara internasional yang masih dipertahankan juga bukan tanpa alasan. Karena berdasarkan catatannya, hanya belasan bandara yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Setengah bandara internasional yang dipertahankan yakni pada bandara yang memang mampu mempertahankan pariwisata domestik dan internasional sekaligus berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional," kata Erick
Meski begitu, kata Erick, penutupan bandara kategori internasional itu tidak berlaku pada saat perjalanan haji dan umrah.
"Lalu bagaimana dengan bandara yang sudah ada di daerah? Boleh tapi hanya umroh haji," kata Erick.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi yang dilakukan Tempo terhadap Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi belum berbalas.
VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II Hufron Kurniadi juga tidak membalas pesan pendek yang dikirim Tempo. Sambungan telpon juga tidak diangkat.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | ANTARA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini