TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengatakan saat ini pekerjaan pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih terus berlangsung. Dia juga meyakini bahwa jika sudah beroperasi, sepur kilat garapan PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) itu akan banyak diminati.
Dia membandingkan dengan Kereta Panoramic—rangkaian Kereta Api Argo Parahyangan—rute Jakarta-Bandung. Arya mengklaim bahwa meski harga tiketnya Rp 350 ribu, banyak yang berminat dan memutuskan menggunakannnya.
Baca: Luhut Pastikan Masalah Cost Overrun Kereta Cepat Diselesaikan Pekan Depan di Cina
“Laku, bos. Kereta Parahyangan. Jadi kalau kemarin itu enggak percaya diri sama harga (tiket) kereta cepat, kemahalan dan sebagainya, ternyata ada kereta paronamic yang tiketnya Rp 350 ribu. Dibeli,” ujar dia di Gedung Kementerian BUMN pada Jumat, 3 Februari 2023.
Harga tiket kereta cepat lebih murah dari panoramic
Kereta tersebut, kata Arya, waktu tempuhnya 3 jam. Sementara, KCJB bisa lebih cepat, dan harganya di bawah tarif kereta paronamic. “Belum ngerasain, sih, nikmat banget. Nanti yuk, pagi-pagi ke Bandung. Habis itu kita jam 2 pulang, langsung pulang bisa,” ucap dia.
Arya mengatakan tiket untuk jarak terdekat KCJB kemungkinan Rp 125 ribu, dan jarak jauhnya antara Rp 250-350 ribu. Namun, dia berujar, harga tiket itu masih dibahas.
Menurut dia, kereta cepat merupakan salah satu proyek yang ditugasi Presiden Joko Widodo kepada Menteri BUMN Erick Thohir. “Pak Jokowi itu menugaskan Pak Erick jadi menteri itu adalah saatnya menyelesaikan kereta cepat. Ini on progress. Berbarengan, enggak jauh sama LRT. Keren, bos,” tutur dia.
Sebelumnya KCJB telah diuji coba dan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta Presiden Cina Xi Jinping secara virtual di sela agenda Pertemuan Bilateral Indonesia-Cina usai gelaran G20 di Bali pada akhir tahun lalu.
Selanjutnya: Sementara itu, Corporate Secretary KCIC...