TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Jumat siang, 3 Februari 2023, dimulai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga KPPU mulai usut dugaan penjualan bersyarat Minyakita di daerah.
Diawali, berita Menteri Keuangan Ekonomi Sri Mulyani kembali menyinggung soal kondisi perekonomian global 2023 yang diprediksi gelap gulita. Tapi yang tidak baik-baik saja itu perekonomian di negara-negara di Eropa dan Amerika yang situasi ekonominya sedang terperosok.Indonesia tidak termasuk.
Baca: IMF Sebut 2023 Ekonomi Dunia Gelap Gulita, Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi RI Meningkat Pesat
Selanjutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan luka dalam tetapi jua menimbulkan dampak baru dari cara masyarakat bersikap. Salah satunya, inovasi dalam melakukan pekerjaan secara daring atau online, terlebih di negara-negara maju. Alhasil, tuturnya, terjadi komplikasi baru berupa inflasi.
Berikutnya, OJK membeberkan langkah yang dilakukan untuk memperkuat industri asuransi yang semakin melindungi konsumen. Salah satunya, dengan membenahi pengaturan dan pengawasan sektor asuransi.
Disusul KPPU memutuskan untuk melanjutkan temuan Kantor Wilayah IV di Surabaya ihwal penjualan bersyarat atas minyak goreng kemasan sederhana merek Minyakita.
Terakhir, CIMB Niaga Finance berhasil menerima permintaan berlebih (oversubscribed) sebanyak 4,6 kali dari Penawaran Umum Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I pada tahun 2023.
Kelima berita terkini itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Bantah Situasi Ekonomi Indonesia 2023 Gelap, Sri Mulyani: yang Tidak Baik-baik Saja di Sana
Menteri Keuangan Ekonomi Sri Mulyani kembali menyinggung soal kondisi perekonomian global 2023 yang diprediksi gelap gulita. Ia mengungkapkan banyak negara, terutama di Eropa dan Amerika yang situasi ekonominya sedang terperosok. Tetapi, kata dia, Indonesia tidak termasuk di dalamnya,
"Jadi kalau disebutkan Indonesia situasi ekonominya tidak baik-baik saja, mungkin saya koreksi. Yang tidak baik-baik saja itu di sana," tuturnya dalam kuliah umum virtual pada Jumat, 3 Februari 2023.
Ia mengungkapkan lingkungan global masih bergumul dengan masalah tingginya inflasi karena krisis energi, pangan, dan disrupsi suplai tenaga kerja maupun komoditas. Sehingga, menimbulkan respons kebijakan dalam bentuk kenaikan suku bunga dan pengetatan likuiditas.
Berita selengkapnya bisa dilihat di sini.
Selanjutnya: 2. Sri Mulyani Ungkap Keengganan Masyarakat....