TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan luka dalam tetapi jua menimbulkan dampak baru dari cara masyarakat bersikap. Salah satunya, inovasi dalam melakukan pekerjaan secara daring atau online, terlebih di negara-negara maju. Alhasil, tuturnya, terjadi komplikasi baru berupa inflasi.
Baca: Sri Mulyani Masuk Bursa Calon Gubernur BI, Ekonom: Soal Pengalaman Bagus, tapi ...
"Ada sikap di mana orang-orang merasa ternyata bisa hidup tiga tahun tanpa keluar rumah. Ini menimbulkan sikap keengganan untuk kembali ke pasar tenaga kerja secara normal (di luar rumah)," ujar Sri Mulyani dalam kuliah umum virtual pada Jumat, 3 Februari 2023.
Sri Mulyani pun merujuk pada situasi yang terjadi di Amerika Serikat. Pada 2021 terjadi lonjakan pemulihan ekonomi yang besar di Amerika usai dilakukan vaksinasi. Menurutnya, hal itu membuah pemerintah Amerika percaya diri terhadap pertumbuhan ekonominya. Namun di sisi suplai tenaga kerja di Amerika justru terjadi penurunan yang dalam.
Ia menuturkan banyak restoran yang dibuka tetapi pengusaha keculitan mencari pelayan restoran. Kemudian banyak pabrik yang dibuka tetapi merekrut kembali buruh menjadi sulit.
Ditambah stok komoditas di Amerika mengalami disrupsi sehingga permintaan masyarakat mulai naik, namun tidak terpenuhi dari sisi suplainya. Misalnya, kata Sri Mulyani, ada barang impor yang sudah sampai di pelabuhan tetapi tidak bisa dibawa karena supir truk sangat langka lantaran orang merasa tidak perlu harus keluar rumah tadi.
Selanjutnya: fenomena komplikasi baru ekonomi dunia ...